jpnn.com, JEMBER - Dia seorang office boy dan pengendara ojek online. Tetapi, dia siap maju menjadi wakil rakyat dalam Pemilihan Umum Legislatif 2019.
RANGGA MAHARDIKA, Jember
BACA JUGA: Polisi Dukung Pedestrian Penegur Ojol Perambah Trotoar
SEORANG pria memakai jaket khas pengendara ojek online tampak ceria di depan kantor Pemkab Jember bersama motor bebek yang dikendarainya. Penampilannya sederhana.
Dialah Dedi Wijarmoko. Meskipun hanya seorang driver ojek online, ternyata nama dia masuk daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dalam Pemilihan Umum Legislatif 2019.
BACA JUGA: Bacaleg Mantan Napi Masih Berpotensi Lolos
Dia terdaftar sebagai bacaleg Partai Demokrat yang bertarung di dapil 6 dengan nomor urut 6. ''Saya memang maju menjadi wakil rakyat. Mohon doanya,'' ucap Dedi.
Pria kelahiran Jember, 15 Juni 1987, itu mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya maju menjadi calon wakil rakyat.
BACA JUGA: Dilarang Orang Tua, Bacaleg PAN Akhirnya Mundur
Dia menyatakan nekat maju dalam pileg karena dorongan dari banyak pihak. Terutama dari keluarga dan rekan-rekan.
Dedi mengatakan, memang awalnya ragu untuk nyaleg. Sebab, ujar dia, untuk maju menjadi anggota DPRD butuh banyak tenaga, pikiran, dan juga finansial yang tidak sedikit.
Itu, tambah dia, sempat menyurutkan niatnya maju menjadi bakal calon legislatif. ''Tapi, kata teman-teman, yang penting ada niat baik maka harus dilanjutkan. Untuk masalah biaya katanya nomor dua,'' jelasnya.
Karena itu, warga Jalan S. Parman 168, Sumbersari, Jember, tersebut nekat mendaftar di Partai Demokrat.
Dia mengatakan bahwa hubungannya dengan partai tersebut bukan hal yang baru.
Dia mengenal partai berlambang Mercy itu sejak DPC Demokrat dipegang Saptono Yusuf. Saat itu dia masuk karena giat di olahraga silat. Kebetulan Saptono adalah Dewan Pembina PSHT Jember.
''Saat itu saya diterima juga menjadi OB (office boy) di kantor DPC,'' tutur suami Siti Khoiriyah itu.
Dari situ, dia kemudian banyak mengenal partai yang diketuai mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Kini, saat kantor DPC Demokrat tidak terlalu aktif, pekerjaan OB hanya dilakukan paro waktu.
Sedangkan untuk menyambung hidup agar dapur mengepul, Dedi mendaftar sebagai driver di ojek online.
Ayahanda almarhum Devon Anggara Anugerah dan Ahmad Legis Abdibullah itu mengungkapkan, penghasilannya sebenarnya juga tidak seberapa. Namun, dia memiliki niat untuk memperbaiki nasib.
Dedi mengakui, memang modal finansial tidak sebanyak yang dimiliki banyak bacaleg yang lain.
Dia mengatakan, modal uangnya sedikit. Bahkan, untuk membeli alat peraga kampanye saja juga sulit.
''Saya ini termasuk caleg bondo nekat. Sebisa mungkin uang sedikit hasil dari ngojek saya sisihkan untuk beli alat peraga seperti banner,'' terangnya.
Meskipun, nanti alat peraga miliknya tidak semewah yang dimiliki calon yang lain. ''Yang penting rakyat mengenal saya dari diri saya dan visi misi yang disampaikan lewat APK,'' jelas mantan siswa SMPN 9 Jember dan SDN Karangrejo 1 Sumbersari itu.
Dedi menjelaskan, visi awal dirinya mencalonkan diri karena ingin memperbaiki layanan publik kepada masyarakat, khususnya kesehatan.
Dia pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma dengan pelayanan kesehatan di Jember, yakni saat istrinya melahirkan anak pertama.
''Saat itu dirawat di rumah sakit, namun merasa sudah mau melahirkan tidak ditangani,'' ucap Dedi. (*/hdi/c4/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jauh-Jauh Kuliah di Amerika, Bacaleg Dianggap Tak Lulus SMA
Redaktur & Reporter : Natalia