Defisit Produk Baja Indonesia Timur Tembus 400 Ribu Ton

Selasa, 16 Oktober 2018 – 11:34 WIB
Ilustrasi baja. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan adanya defisit produk baja hingga 400 ribu ton di wilayah timur Indonesia.

Kasubdit Produktivitas Kementerian PUPR Ellis Sumarna menyatakan, kebutuhan besi dan baja untuk proyek PUPR tahun depan diprediksi tumbuh 2–3 persen.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Bikin Produsen Baja Domestik Kelimpungan

Hal itu seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur di wilayah timur.

Tahun depan anggaran pemerintah untuk membangun perumahan, infrastruktur jalan, jembatan, hingga kawasan industri mencapai Rp 110 triliun.

BACA JUGA: Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Ceko Kerek Industri Baja

’’Tentu hal tersebut menjadi potensi bagi industri pemasok material pembangunan seperti baja,’’ kata Ellis, Senin (15/10).

Potensi itu ditangkap produsen baja tulangan PT Krakatau Wajatama. Anak usaha Krakatau Steel tersebut berupaya mengembangkan market di wilayah Indonesia Timur dengan menggandeng distributor baja PT Mega Grup Indonesia.

BACA JUGA: Penjualan Baja Krakatau Steel Naik 30 Persen

’’Demand wilayah timur cukup tinggi untuk bangun rumah atau fasilitas transportasi, tapi suplainya sangat kurang,’’ jelas Direktur Komersial PT Krakatau Wajatama Teguh Sarwono.

Pihaknya sengaja menggandeng Mega Grup agar produk baja tulangan yang telah bersertifikat SNI itu bisa dipasarkan langsung ke segmen ritel.

Dengan demikian, end user dapat dengan mudah mendapatkan baja yang telah tersertifikasi.

Teguh mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi baja tulangan di Krakatau Steel mencapai 600 ribu ton per tahun.

Namun, tingkat utilisasinya masih sekitar 50 persen. Penyebabnya adalah persaingan pasar yang cukup ketat.

Terutama adanya serbuan baja impor yang tidak menerapkan SNI.

’’Tujuan lain kami berpartner dengan Mega Grup adalah untuk melindungi konsumen dari produk-produk baja yang belum teruji keamanannya. Sekaligus mengedukasi masyarakat pentingnya menggunakan baja yang telah ber-SNI,’’ tegas Teguh. (car/c22/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Baja Lokal Kewalahan Hadapi Gempuran Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
baja   produk baja  

Terpopuler