jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah merangsang pertumbuhan industri komponen dan baja dari hulu sampai hilir.
Salah satu caranya adalah membuka peluang kerja sama bilateral dengan Republik Ceko dalam penguatan industri pertahanan.
BACA JUGA: Penjualan Baja Krakatau Steel Naik 30 Persen
Kemungkinan kerja sama tersebut mengemuka setelah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko Martin Tlapa di Jakarta, Senin (30/4).
Investasi di bidang industri pertahanan menjadi salah satu topik yang dibahas.
BACA JUGA: Industri Baja Lokal Kewalahan Hadapi Gempuran Tiongkok
”Pengembangan di industri pertahanan dapat memacu sektor terkait lainnya untuk terserap dalam proses produksi,” ujar Airlangga.
Menurut dia, kedua negara memiliki potensi untuk menjalin hubungan yang lebih erat di sektor industri.
BACA JUGA: Pangsa Pasar Atap Baja Besar, Produsen Masih Terbatas
Khususnya, industri pertahanan di bidang alat utama sistem persenjataan.
Airlangga menuturkan, Indonesia memiliki prospek pasar dan daya saing cukup baik.
Misalnya, PT Pindad (Persero) yang telah mumpuni dalam merancang dan membuat kendaraan tempur, persenjataan, dan amunisi.
Ceko pun memandang Indonesia sebagai mitra yang letaknya sangat strategis dengan jumlah penduduk yang besar sehingga.
Dengan demikian, Indonesia memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara serta Asia-Pasifik.
”Di samping itu, Ceko melihat Indonesia berperan aktif dalam kerja sama regional seperti ASEAN, APEC, dan ASEM,” tambah Airlangga.
Dia menambahkan, Ceko juga berperan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Eropa Tengah.
”Selain industri pertahanan, sektor lainnya yang potensial untuk disinergikan, antara lain, industri gelas dan keramik serta industri pesawat terbang,” ungkap Airlangga. (agf/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Baja Diprediksi Naik 7 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil