BACA JUGA: Parpol Besar Sepakat Kawal Pemilu
Menariknya, acara yang digelar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta ini, dihadiri pimpinan partai yang selama ini dikenal dekat dengan Partai Demokrat.Delapan partai yang sepakat menggalang kerjasama mengamankan pelaksanaan pemilu itu adalah Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Pelopor
"Bentuk kerjasamanya misalnya dalam pengadaan saksi penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
BACA JUGA: Golkar-PD Paling Malas Turunkan Alat Peraga
Jadi, kerjasama lintas partai ini akan dititikberatkan pada pengamanan TPS," terang Hadi usai penandatanganan kesepakatan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.Kelompok partai itu juga membuat kesepakatan yang sifatnya antisipasi, bila ada gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK)
BACA JUGA: Parpol Jangan Bangga Dulu
Sementara, di tingkat lapangan, mereka juga menyepakati akan segera membuat laporan ke Panwas bila menemukan indikasi tindak pidana politik uang (money politics)"Laporan bisa dilakukan bersama-sama oleh partai yang hadir di sini, atau sendiri-sendiri," ujar Hadi Utomo.Kedelapan partai itu meneken lima kesepakatanMasing-masing yakni, pertama, pemantauan dan pengawasan menjelang pemungutan suara untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa mencederai demokrasiKedua, pemantauan dan pengawasan pada proses pemungutan suara dan penghitungan suaraKetiga, apabila penghitungan suara merugikan salah satu partai yang ikut kerjasama, maka delapan partai secara bersama-sama akan menolak dan tidak mau menandatangani berita acara penghitungan.
Selanjutnya, poin keempat adalah, apabila salah satu partai ini tidak memiliki saksi di TPS, maka saksi lain dari partai yang tergabung ini akan turut mengawasiSedangkan poin kelima, (mereka akan) berkoordinasi dan saling menukar informasi dan data keamanan.
Anas: Bukan dalam Rangka Koalisi
Adanya indikasi bahwa pertemuan ke-8 parpol itu tampaknya sengaja digagas PD, guna menunjukkan bahwa partainya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini punya banyak kawan serta merupakan cikal-bakal koalisi, dibantah oleh Ketua DPP Bidang Politik Anas Urbaningrum membantahnya.
Menurut Anas, pertemuan lintas partai ini murni untuk kepentingan pengamanan pemilu, agar berjalan dengan baik, jujur, adil dan luber"Bukan dalam rangka koalisi ke depanKalau ada teman-teman dari partai lain yang akan bergabung, silakan sajaIni sifatnya terbuka, kok," ucap Anas di sela-sela acara pertemuan.
Namun, Anas tidak membantah bahwa partai peserta pertemuan ini, sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan PD"Mereka sudah bertemu dan bersilaturrahim dengan Partai Demokrat," ucap mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurkam Bisu di Negeri Singa
Redaktur : Tim Redaksi