Delapan Penambang Emas Liar Tewas

Sabtu, 05 April 2014 – 16:47 WIB

jpnn.com - BOGOR – Delapan orang penambang emas liar tewas mengenaskan setelah tertimbun longsor dan bantuan di area Unit Bisni Pertambangan Emas (UPBE) PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di Gunung Pongkor, Desa Ciguha, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (3/4) malam.

Kedelapan para gurandil atau penambang ilegal yang tewas itu adalah Maman, 50, Iding, 20, Yayan, 28, Jana, 32, Amir, 52, Ahmad 28, Dedi 31, dan Nurdin, 20.

BACA JUGA: Anggota Timses Caleg NasDem Diancam Dibunuh

Mereka adalah warga Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Diduga mereka tidak sempat menyelamatkan diri karena pintu keluar lorong bawah tanah tertutup tanah longsor.  

Guna penyelidikan lebih lanjut, kedelapan jenazah yang telah berhasil dievakuasi pada Jumat (4/4) siang dibawa ke rumah sakit terdekat untu divisum. Sementara di lokasi kejadian langsung dipasang garis polisi.

BACA JUGA: 580 Peserta Kampanye Ditilang

Kapolsek Nanggung AKP Nyoman Suparta menjelaskan, tewasnya para penambang liar itu terjadi saat sedang melakukan penggalian lubang untuk mencari emas.

Pada saat itu, cuaca dalam kondisi hujan deras, sekitar pukul 17.00. Karena guyuran hujan deras dan tidak kuatnya galian dari air yang turun ke permukaan tanah pun turun dan langsung menimpa delapan pria yang sedang asik menggali tanah untuk mencari emas.

BACA JUGA: Terobos Jalur Busway, 29 Ribu Terkena Tilang

“Para penambang ilegal itu sempat berusaha menyelamatkan diri setelah mengetahui tanah langsong. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena timbunan longsor dari tanah dan batuan di kedalaman 40 meter itu menutupi bibir lubang pintu keluar, “kata Suparta saat dihubungi INDOPOS, Jumat (4/4).

Suparta mengatakan, tertimbunya para penambang liar itu diketahui setelah pihak keluarga curiga mereka tidak kunjung-kunjung pulang meski sudah larut malam.

Akhirnya, kecurigaan itu dilaporkan kepada pihak kepolisian yang memberitahukan bahwa mereka semula bekerja di area Unit Bisni Pertambangan Emas (UPBE) PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata lobang bibir tempat penggalian emas liar itu sudah tertutup timbunan longsor tanah dan batuan.

“Malam itu, pencarian tidak dilakukan karena cuaca yang tidak memungkinkan. Sehingga dilakukan hari ini (kemarin- red), “ujarnya.   

Menurut Suparta, maraknya penambangan emas liar dilokasi tersebut dikarenakan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Sehingga, oleh warga sekitar loksi itu menjadi pilihan untuk menambang emas secara tradisonal. Sebab, penjagaan dari PT Antam, selaku pemegang izin eksplorasi emas di Gunung Pongkor tidak terlalu ketat.

Meski demikian, pihaknya sudah berupaya menyelidiki penyebab terjadinya longsor. Mereka pun akan memanggil perusahaan itu untuk memintai keterangan terkait keberadaan gurandil yang secara bebas melakukan penggalian.

"Kami duga mereka datang dari jalur tikus secara tersembunyi. Ya nanti bisa dibuktikan apakah lemahnya pengawasan dari pemilik tambang atau kesengajaan para gurandil. Kami sudah panggil manajemen PT Antam untuk dimintai keterangan," imbuhnya.

Sementara, Head External Public Relation UBPE, PT Antam Tbk, Arif Firmanto menyatakan, pihaknya belum menerima laporan secara detail terkait peristiwa yang menimpa delapan gurandil yang tewas akibat longsornya tanah. Sebab, saat peristiwa naas itu terjadi mereka sedang menghentikan kegiatan karena hujan deras terus mengguyur.

Ketika disinggung mengenai, lemahnya pengawasan yang dilakukan perusahaan pertambangan plat merah itu, Arif membantah dengan keras. Pasalnya, pengawasan dengan metode patroli sudah sering dan ruitin dilakukan bersama aparat kepolisian.

”Gurandil yang tertimbun itu bukan diarea kami, melainkan wilayah lain. Memang lokasinya dekat sekali, tetapi kami pastikan tidak ada yang ada ditempat kami menambang emas. Kalau pengawasan di dalam perusahaan dilakukan oleh satuan pengamanan perusahaan setiap dua jam sekali.PT Antam untuk perlindungan," tuturnya. (cok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Tahanan Terancam tak Ikut Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler