Demi Keamanan, Bakauheni Butuh Tugboat

Minggu, 30 Januari 2011 – 12:22 WIB

BANDARLAMPUNG-Pihak Dinas Perhubungan Provinsi Lampung menyebut faktor keamanan di laut khususnya di wilayah Pelabuhan Bakauheni perlu secepatnya dibenahiSarana standar pendukung keselamatan seperti kapal tunda (tugboat,red) mutlak dibutuhkan

BACA JUGA: Sumber Api dari Mesin AC Bus

Hal tesebut dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Eman Hendrawan


“Kita juga nanti koordinasi lagi

BACA JUGA: Wapres Instruksikan Menhub Bertindak Cepat

Membenahi lagi
Kita juga sudah mengusulkan pemerintah untuk tugboat,” kata Eman (29/1) kemarin

BACA JUGA: Telusuri Penyelewengan Prosedur Tetap

Tercatat, Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang laut utama Pulau Sumatera memang hingga saat ini tidak memiliki kapal tundaAlhasil, apabila ada kapal bermasalah di wilayah laut, maka secara otomatis ditarik oleh kapal tunda yang didatangkan dari Pelabuhan Merak

“Nanti hal itu rencananya akan dibahas ditingkat pusat pada tanggal 18 Februari mendatang,” kata EmanTerkait adanya dugaan kebakaran di KMP Laut Teduh II yang berasal dari kendaraan yang menghidupkan mesin di kapal, Eman menyebutkan bahwa peran Organisasi angkutan Darat (Organda) cukup penting

“Peran Organda cukup penting disiniTermasuk dalam konteks pembinaan sopir-sopirMengingat di dalam aturan bahwa di dalam kapal tidak boleh menghidupkan mesinItu berbahaya,” kata EmanDirinya juga menyebut, akan mencoba duduk semeja dengan pihak-pihak seperti Adpel Bakauheni, Indonesia Ferry Bakauheni dan juga Organda terkait persoalan menaati peraturan di dalam kapal

Sementara itu terpisah, Ketua I DPD Organda Lampung Demisioner, Yahya, menyebutkan bahwa adanya kecelakaan laut yang menimpa KMP Laut Teduh sudah pasti menjadi catatan tersendiri juga baik Organda Lampung

“yang saya tahu, dengan adanya kejadian besar seperti ini tentu akan lebih berhati-hati lagi,” katanya saat dikonfirmasiDiakuinya, menghidupkan mesin terutama kendaraan ber AC memang berbahaya“Kendaraan AC itu rawan kebakaranMacam KMP Laut Teduh puntung rokok saja bisa menyambar,” katanya

Dituturkannya, terkadang para pengemudi menghidupkan AC sebagai salahsatu bentuk servis terhadap penumpang“Tapi untuk travel setahu saya mematikan mesin kendaraan ketika diatas kapal,” katanya

Tercatat, KMP Laut Teduh II hangus terbakar di perairan Selat Sunda saat hendak berlayar menuju Pelabuhan BakauheniBelasan orang tewas akibat kecelakaan laut tersebutPenyebab utama peristiwa tersebut masih belum diketahuiNamun, sejumlah saksi mata menyebutkan api berasal dari dek kendaraan di lambung kapal

Diketahui, peristiwa terbakarnya Kapal Ferry di perairan Selat Sunda juga tercatat pada 16 November 2006 silamSaat itu, KMP Jemla Lampung diketahui terbakar di tengah laut pada pukul 09.15 WibSedikitnya 28 orang terluka akibat kejadian tersebutSedangkan 58 unit kendaraan roda dua dan empat ikut hangus terbakar(wdi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Imlek Bandara Polonia Membludak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler