Sumber Api dari Mesin AC Bus

Penyebab Kebakaran Kapal di Selat Sunda

Minggu, 30 Januari 2011 – 09:21 WIB

CILEGON - Kepastian penyebab kebakaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Laut Teduh II di Selat Sunda masih diinvestigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)Meski demikian, seorang saksi, Samsul, 28, mengungkapkan, diduga kuat api bersumber dari mesin AC Bus Handoyo yang berposisi di atas bus jurusan Magelang"Pekanbaru tersebut.

Bus Handoyo merupakan salah satu di antara 93 kendaraan dalam kabin kapal

BACA JUGA: Wapres Instruksikan Menhub Bertindak Cepat

Saat kejadian pada Jumat (28/1) pukul 03.29, kapal milik PT Bangun Putra Remaja itu bergerak dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Bakauheni, Lampung
"Saat kejadian, saya berada di luar bus

BACA JUGA: Telusuri Penyelewengan Prosedur Tetap

Sementara itu, penumpang lain tidur dan mesin kendaraan dihidupkan untuk menyalakan AC
Ketika kembali ke bus, saya melihat atap bus terbakar," kata Samsul kemarin (29/1)

BACA JUGA: Jelang Imlek Bandara Polonia Membludak



Menurut dia, api dari atap bus terus menjalar ke truk barang yang diparkir di samping bus"Itulah yang membuat api semakin besar," ujar pria yang juga penumpang Bus Handoyo tersebutBegitu api membesar, Samsul lari ke bagian atas kapalDia mendengar sejumlah awak buah kapal (ABK) meminta dirinya, termasuk penumpang kapal lainnya, untuk segera mengenakan pelampung

Namun, ledakan-ledakan di car deck membuat para penumpang panikMereka pun meloncat dari atas kapal dan terombang-ambing di laut lebih dari tiga jam"Untungnya, saya ditolong kapal roro yang tengah melintas," kata Samsul.

Saat diwawancarai Radar Banten (Jawa Pos Group/JPNN), Samsul berada di lokasi evakuasi bangkai kapal di Pantai Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang, BantenDia membantu petugas Ditpolair Polda Banten untuk menjelaskan kronologi peristiwa nahas tersebut.

Bangkai KMP Laut Teduh II saat ini masih teronggok di Pantai MandalikaSejumlah petugas pemadam kebakaran dan SAR berada di pantai, tak jauh dari kapal yang hingga kini masih mengeluarkan asap ituTerlihat pula tim laboratorium forensik Mabes Polri dan KNKT yang bertugas menyelidiki penyebab kebakaran tersebutMereka, tampaknya, terhambat oleh kondisi kapal yang belum aman itu"Mereka hanya bisa naik ke haluan kapal dan tidak bisa ke dalamSebab, di dalam kapal, asap hitam masih pekatBahkan, udara di dalam kapal masih panas," ujar Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Serang Nana Sukmana di Pantai Mandalika kemarin.

Nana menjelaskan, pihaknya hingga kini mencari cara untuk memadamkan api yang masih menyala di dalam kapalSalah satunya, membuka pintu keluar kendaraan agar suhu di dalam kapal kembali normal"Pintu itu menggunakan tenaga listrikUntuk membukanya, harus menyalakan mesin kapalTapi, itu tidak mungkin karena mesin kapal matiMungkin akan kami potong rantai pintunya agar bisa terbuka," lanjut Nana.

Nana menduga, pada kapal tersebut terdapat beberapa mayat penumpang yang terjebak saat terjadi kebakaranDugaan itu, menurut dia, logisBerdasar kronologi, insiden tersebut terjadi malam dalam keadaan gelap gulita"Saat itu penumpang panicAsap di dalam kapal sangat tebal dan tidak ada fasilitas penerangan karena listrik matiSaya menduga, ada beberapa penumpang yang tidak bisa keluar dan terjebak di dalam kapal hingga meninggal," papar dia.

Dari Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), Cilegon, dilaporkan, total korban yang menjalani perawatan 169 orangSaat ini, tinggal 32 korban luka yang menjalani rawat inapSedangkan di antara sebelas korban meninggal, baru sepuluh jenazah yang diambil keluarga masing-masingKini tersisa satu jenazah bernama Rumini, 30, warga Jember, yang belum diambil keluarganya.

Dr Rolan Sitompul, salah seorang dokter spesialis di RSKM mengatakan, empat di antara 32 korban yang masih dirawat ditempatkan di UGDMereka terluka cukup parahMereka mengalami luka bakar pada telapak kaki serta gangguan pernapasan pada paru-paru"Kemungkinan terparah dari gangguan paru-paru, bisa terjadi infeksiItu terjadi karena korban menelan terlalu banyak air laut," jelasnya(air/quy/jpnn/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Data Para Korban Tabrakan KA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler