Demo di Depan Istana, Desak 98.626 Orang Diangkat jadi PNS

Rabu, 19 Juli 2017 – 10:48 WIB
Tuntut diangkat jadi PNS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Massa dari Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara (KNASN) kembali melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/7).

Tuntutan aksi damai ini menurut Ketua Presidium KNASN Bidan Mariani adalah mendesak revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkeadilan agar para pegawai non PNS yang telah mengabdi pada garda depan pelayanan publik, bisa diangkat menjadi PNS.

BACA JUGA: Kepala BKN Wacanakan Guru dan Bidan tak Perlu PNS, Cukup P3K

"Jumlah pegawai non PNS yang tergabung dalam KNASN sebanyak 98.626 merupakan bagian dari ratusan ribu pegawai non PNS yang ada di republik ini," kata Bidan Mariani, Rabu (19/7).

KNASN merupakan organisasi yang memperjuangkan pegawai non PNS yang berstatus honorer, tidak tetap, kontrak, pegawai tetap non PNS.

BACA JUGA: 31 Juli Batas Usulan Inpassing PNS ke BKN dan KemenPAN-RB

Dia menyebutkan, massa aksi yang ikut demo perwakilan seluruh Indonesia. Mereka berasal dari profesi tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter), tenaga penyuluh (penyuluh pertanian, perkebunan, pengendali organisme pengganggu tumbuhan , Inseminator ternak, PLKB dan Penyelia Mitra Tani.

Selain itu penyuluh perikanan, Penyuluh Lapangan Gerhan Kehutanan), guru dan tenaga pendidikan, Banpol PP (Satpol PP), pengamanan dalam kantor pemerintah dan honorer daerah di Dishub dan Pemadam Kebakaran maupun instansi lainnya.

BACA JUGA: Naik Motor Dinas, PNS Nekat Lewat Trotoar

Adapun tuntutan aksinya adalah meminta pemerintah untuk segera membuat Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) revisi UU ASN dan membahas bersama-sama DPR RI.

Mendukung pemerintah untuk menyertakan DIM tersebut untuk keperluan revisi UU ASN sesuai dengan instruksi Presiden RI.

"Selama proses pembahasan revisi UU ASN tidak boleh ada rekrutmen tenaga honorer, tenaga kontrak, pegawai tidak tetap (PTT), dan pengangkatan CPNS baru. Yang diminta adalah pengangkatan secara bertahap mempertimbangkan pengabdian serta kemampuan keuangan negara," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Baik untuk Tenaga Honorer


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
honorer   pegawai PTT   PNS  

Terpopuler