BACA JUGA: Syeh Puji Segera Kembalikan Ulfah
Semuanya dilakukan dengan diamAksi unik itu dilakukan 1.300 pantomimers IKIP PGRI Semarang guna menggugat janji pemerintah untuk mengalokasikan 20 persen anggarannya bagi dunia pendidikan
BACA JUGA: Tugas Selesai, Bagir Pamitan
Sebagai ajang aksi, didirikan panggung di halaman kampusSelain mahasiswa, aksi tersebut juga diikuti dosen dan karyawan perguruan tinggi itu, terutama dari jurusan pendidikan bahasa Indonesia
BACA JUGA: Usai Jumatan, Amrozi Cs Diisolasi
Dikatakan Murywantobroto, sutradara aksi tersebut, dibutuhkan waktu dua bulan untuk menyiapkan aksi yang berlangsung dua jam itu.Meski panggung tersebut menjadi tempat aksi utama, sejak dari rumah masing-masing, para peserta sudah mengenakan seragam khas pantomimersHitam-hitam dengan wajah di-make up putih tebal"Di sepanjang perjalanan, mereka juga beraksi dan menjadi pusat perhatian," jelas Murywantobroto.
Rektor IKIP PGRI Semarang Dr Sulistiyo MPd mendukung aksi itu dengan berperan sebagai juru kampanye yang mengobral janji"Hula, hula hul, hul hip hip hurrraaaa...!" kata Sulistiyo.
Menurut dia, meski tanpa bahasa verbal atau dialog, pantomim mampu menghidupkan sebuah cerita melalui gerak dan ekspresi pemainnyaSulistiyo bahkan mempunyai idiom menarik tentang hakikat pantomim"Ketika dengan kata-kata sudah tak bisa memecahkan masalah, diam adalah cara terakhir yang bisa dilakukan," sebutnya (dib/wah/jpnn/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontroversi UU Pornografi Terus Bergulir
Redaktur : Tim Redaksi