Demokrat Bakal Rugi Jika Masuk ke Kabinet Kerja

Jumat, 18 Agustus 2017 – 14:58 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat punya peluang masuk ke Kabinet Kerja jika Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Paling tidak peluang bisa dibaca dari dua momen penting yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Pertama, momen pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming beberapa waktu lalu. Kemudian, momen pertemuan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam satu momen foto bersama pada peringatan HUT ke-72 RI di Istana Negara, Kamis (17/8).

BACA JUGA: Relawan Bantah Rekomendasikan Reshuffle Kabinet

"Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi sepertinya Demokrat masih memilih di luar pemerintahan," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin pada JPNN, Jumat (18/8).

Ujang memaparkan pandangannya, karena kalaupun diberi 'jatah kursi menteri' kemungkinan hanya satu kursi. Tidak mungkin lebih dari angka tersebut.

BACA JUGA: Soal Reshuffle, GP Ansor Minta Jokowi Tak Kalah oleh Tekanan Luar

"Nah, jika kementerian itu tidak strategis, tentu akan merugikan Demokrat. Apalagi jika menjelang Pemilu 2019 terjadi perubahan politik yang drastis, Demokrat tentu akan disalahkan rakyat karena mendukung pemerintah," pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review (IPR) ini. (gir/jpnn)

BACA JUGA: Reshuffle Jangan Sekadar Politik Akomodir, Rombak Total Pos Ekonomi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Dua Menteri Sering Didemo Layak Diganti


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler