JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul membantah tudingan yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap tebang pilih dalam upayanya menegakkan hukum, khususnya terkait pengusutan kasus-kasus korupsiDengan lantang, politisi yang sudah ditetapkan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 ini mengatakan, SBY tidak pernah melakukan tebang pilih
BACA JUGA: SBY Dituding Lindungi Kader Demokrat
Dia memberi contoh besan SBY, Aulia Pohan, yang juga masuk bui dalam perkara korupsi di Bank Indonesia."Jangankan orang Partai Demokrat, besannya saja masuk penjara
BACA JUGA: Impor BBM akan Dikurangi
Dia menanggapi pernyataan anggota tim sukses pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, Fuad Bawazier, yang mengatakan SBY cenderung melindungi kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat daerah yang tersangkut kasus korupsiRuhut juga membantah bila dikatakan Presiden SBY suka memperlambat keluarnya izin pemeriksaan bila kasusnya melibatkan orang Demokrat
BACA JUGA: Pejabat Brunei Bakal Jadi Saksi
Dicontohkan, dalam kasus Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin misalnyaHingga saat ini, katanya, belum ada fakta hukum bahwa Ketua DPD Demokrat Bengkulu itu terlibatBegitu pun untuk kasus Walikota Semarang Sukawi Sutarip, dalam kasus dugaan korupsi pos dana komunikasi APBD 2004Sebelumnya, dalam diskusi itu Ruhut membeberkan keberhasilan SBY dalam memimpin pemerintahan lima tahun iniDalam bidang penegakan hukum misalnya, pengacara berambut kuncir itu menyebutkan, pemerintahan SBY berhasil memberantas korupsi.
"Tidak ada tebang pilih dan akan terus ditingkatkan bila terpilih lagi," ujarnyaPernyataan itu yang memancing Fuad Bawazier untuk mempersoalkan lambannya izin-izin pemeriksaan dari presiden bila kasus hukumnya terkait dengan tokoh atau pimpinan Partai Demokrat(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besan SBY Akui Tak Prosedural
Redaktur : Tim Redaksi