JAKARTA - Pencapaian kemenangan Partai Demokrat di tingkat nasional dalam Pemilu 2009 belum berbanding lurus dengan kemenangan di pemilihan kepala daerah (pilkada)Di sejumlah wilayah, calon yang diusung partai peraih suara terbanyak itu harus rela menelan pil pahit kekalahan
BACA JUGA: KPU Tak Bisa Anulir Kemenangan Tersangka
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengakui, memang ada yang persentase kemenangannya kecil
BACA JUGA: Bawaslu Temukan Pelanggaran Pilkada Serentak di Sulut
"Kami ingin ke depan makin baik, 2010 ini, 2011, dan seterusnya," kata Anas kemarin (4/8).Dia menegaskan akan melakukan berbagai penyempurnaan
BACA JUGA: PAN Bakal Kembalikan Dana Rumah Aspirasi
"Kami sudah menemukan rumus politik yang jitu untuk kemenangan, rumus politik yang halal dan bukan jurus hitam," tandasnya optimistisWakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua menambahkan, segera ada evaluasi secara nasional terhadap hasil pilkada di beberapa daerah"Itu tidak kami ingkariKami akui, hasil pilkada belum memuaskan, tapi tidak perlu disesali," ujar Max Sopacua kemarin (4/8).Dia beralasan, sebagai partai yang baru dua kali mengikuti pemilu, wajar jika konsolidasi partai dalam menghadapi pilkada belum optimalBila dibandingkan dengan partai-partai lain yang sudah berpengalaman, tentu Demokrat harus lebih banyak menata diri"Kami akan menata ulang sistem pilkadaDalam kepengurusan baru ini ke depan kami yakin akan lebih baik," imbuh politikus mantan penyiar TVRI tersebut.
Secara terpisah, peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Burhanudin Muhtadi menganggap, ada beberapa penyebab kekalahan Demokrat di banyak daerahSelain pemilihan calon yang kurang memiliki elektabilitas, mesin partai yang tidak bergerak optimal menjadi penyebabnya"Mesin partai (Demokrat) di daerah tidak sesolid Golkar ataupun PDI Perjuangan," kata Burhanuddin.
Dia mengungkapkan, dari catatan pihaknya kemenangan kandidat yang diusung Demokrat dalam pilkada memang di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan"Bahkan, dengan PKS saja, Demokrat juga masih di bawahnya," tambahnya(dyn/c2/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Rp 1,8 Triliun, Gedung Baru DPR Segera Dibangun
Redaktur : Tim Redaksi