jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mempertanyakan tersebarnya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diduga milik tersangka kasus suap, mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. Menurutnya, BAP yang tidak jelas asalnya itu bisa menjadi bahan fitnah.
"Masa BAP bisa beredar, kan harus dipertanyakan. Nanti yang bocor enggak bener lagi," kata Nurhayati kepada wartawan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).
BACA JUGA: Ombudsman Bebastugaskan Azlaini Agus
Oleh karenanya, Nurhayati meminta KPK untuk segera melakukan klarifikasi tentang BAP yang beredar. Ia mengingatkan, jangan sampai BAP tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang berniat tidak baik.
Seperti diberitakan, nama Ketua Komisi VII DPR Sutan Bathoegana disebut-disebut dalam BAP yang bocor. Di sana tertulis pengakuan Rudi bahwa Sutan pernah menemuinya untuk meminta THR lebaran.
BACA JUGA: DPR: Komisioner Ombudsman tak Boleh Main Tampar
Menanggapi hal ini, Nurhayati menilai wajar jika rekan separtainya itu bertemu dengan pimpinan SKK Migas yang notabenenya merupakan mitra Komisi VII. Namun, Nurhayati tidak percaya Sutan pernah meminta THR kepada Rudi.
Bahkan, Nurhayati tetap meragukan kebenarannya meski BAP itu ternyata memang asli.
BACA JUGA: Kapolri dan KPK Diminta Cermati Proyek STNK
"Kalau misalnya terus orang bicara di BAP segala macam ya silakan saja, itu kan nanti KPK untuk proses hukum. Saya yakin Insya Allah enggak ada apa-apa," pungkas Ketua Fraksi Demokrat DPR RI tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Perpanjang Masa Penahanan Mantan Sekda Kota Bandung
Redaktur : Tim Redaksi