JAKARTA – Persaingan antara dua kubu calon presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, kian panasKedua kubu saling berbalas manuver
BACA JUGA: SBY Warning Petinggi TNI-Polri
Menyusul kritik Megawati yang menyebut pemerintahan SBY telah manjadikan rakyat seperti permainan yoyo, Partai Demokrat sebagai penyokong utama SBY segera melansir iklan politik berisi capaian pemerintah selama ini di beberapa mediaSeakan menyerang balik kritikan Mega, iklan politik Demokrat tersebut menjelaskan turun-naiknya berbagai capaian pemerintah di bawah kendali SBY
BACA JUGA: Pabrik Sabu Berkedok Warnet
”Kami hanya ingin menyampaikan kepada publik sebagian fakta kinerja pemerintah, sekaligus memperjelas pengertian yoyo dari Ibu Mega,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta, Kamis (29/1).Anas menganalogikan gerakan naik-turun ’’yoyo’’ SBY dengan apa saja yang naik dan apa saja yang diturunkan selama SBY-JK memimpin
BACA JUGA: Kejagung Resmi Tutup Kasus VLCC
”Sedangkan yang turun, misalnya, rasio utang, harga BBM, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan lain-lain,” jelasnya.Dengan iklan tersebut, sindir Anas, Demokrat ingin membantu menjelaskan makna gerak naik dan turun yoyo dengan data-data”Agar rakyat makin mengerti makna pernyataan Ibu Mega saja,” tambah mantan ketua umum PB HMI itu.
Selanjutnya, dia menilai, keluarnya pernyataan Mega soal yoyo tersebut menunjukkan kepanikan presiden ke-5 RI itu”Itu tanda nyata bahwa Ibu Mega panik dengan kebijakan pemerintah yang populis,” ujarnya.
Kalimat-kalimat yang muncul dari Megawati, kata Anas, juga makin memperjelas beda antara pemerintah dan oposisi”Jika pemerintah berusaha do something, pihak oposisi hanya do nothing” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan tidak terlalu mempermasalahkan ”serangan balik” kubu Demokrat bersama SBY yang membalas sindiran ’’yoyo’’ Mega”Kan yang membiayai iklan tersebut pemerintah SBYJadi, biarlah masyarakat yang menilai,” katanya.
Menurut Tjahjo, iklan Demokrat itu beda dengan iklan PDIP yang dibuat berdasar realitas kehidupan yang ada di masyarakatDan iklan itu bukan merupakan iklan yang direkayasa”Iklan PDIP dan Ibu Mega hanya akan menunjukkan realitas kehidupan yang dihadapi masyarakat dan didukung data riil, bukan asal buat iklanKarena masyarakatlah yang merasakan dan pengamat ahlilah yang bisa menilai kebenarannya secara objektif,’’ ujarnya(dyn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disambar Baling-Baling Heli, Dua Tewas
Redaktur : Tim Redaksi