JAKARTA - Desakan adanya evaluasi kinerja para menteri dan reshuffle kabinet tak hanya dilontarkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta RadjasaKubu Partai Demokrat (PD) pun melontarkan hal serupa
BACA JUGA: Khawatir Wacana Ruhut Tumpangi Amandemen
Wakil Sekjen DPP PD, Saan Mustopa, mengakui bahwa evaluasi terhadap menteri dapat dilakukan sebagai pemicu untuk meningkatkan kinerja menteri yang rapornya jeblok
"UKP4 telah melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri
BACA JUGA: PAN Mulai Wacanakan Reshuffle Kabinet
Ada menteri-menteri yang kinerjanya kurang memuaskanBACA JUGA: Pelantikan Wako Belum Jelas, PNS Resah
Hargailah hak prerogatif presiden," kata Saan saat dihubungi Minggu (22/8) malam.Menurut calon kuat sekretaris FPD DPR itu, jika memang ada reshuffle kabinet maka jangan sampai hal itu dimaknai sebagai akomodasi politik kelompok tertentu"Kalau ada reshuffle, itu bukan dalam rangka akomodasi politik, tetapi untuk memperbaiki kinerja kementerian," paparnya.
Anggota Komisi III DPR itu berharap, hasil evaluasi UKP4 bisa menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi menteri yang bersangkutan"Hasil evaluasi ini diharapkan bisa memicu mereka bekerja lebih keras lagi," tegasnya
Sebelumnya, usul adanya reshuffle di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II diutarakan kader Partai Golkar Indra JPiliangDia mendesak Presiden SBY agar me-reshuffle menteri yang tak becus bekerjaHal itu terkait dengan laporan evaluasi dari UKP4 beberapa waktu lalu.
"Menteri-menteri yang kinerjanya buruk harus diberikan punishment, jangan dikasih reward-reward terusApalagi, presiden sudah berjanji akan melakukan evaluasi setiap tahunKalau ditemukan yang tidak performed, ya harus di-reshuffle," kata Indra.
Ketua Umum PAN, Hatta Radjasa juga menyatakan, evaluasi tahunan memang diperlukan untuk semakin memotivasi kerja menteri lebih baik lagi pada tahun berikutnyaNamun jika terjadi reshuffle, Hatta pun menyatakan tak keberatan.(dil/jpnn/pri/c4/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bergulir, Interpelasi Sikap RI terhadap Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi