JAKARTA - Keputusan final Dewan Kehormatan terhadap Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin tidak berpengaruh sedikitpun terhadap posisi Anas Urbaningrum selaku ketua umumPersoalan yang membelit Nazaruddin diyakini murni sebagai ’’penyimpangan’’ personal dan tidak berkaitan dengan Anas, maupun Partai Demokrat.
’’Sekarang ini kita bicara Nazaruddin
BACA JUGA: Demokrat Siap Hadang Angket Pajak II
Soal Cak Anas, secara hukum, maupun etika, tidak ada sesuatu yang bisa menjerat beliau,’’ kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Senin (23/5)Dia berpegangan pada keterangan Anas Urbaningrum yang tidak tahu menahu dengan segala persoalan terkait Nazaruddin
BACA JUGA: Marzuki Nasehati Nazaruddin
Selain itu, dalam setiap rapat harian terbatas DPP Partai Demokrat Anas selalu menekankan pentingnya menjalankan politik yang bersih, cerdas, dan santun.Komitmen itu bukan saja dalam proses penggalangan dana partai, namun juga saat berinteraksi dengan mitra koalisi dan kelompok oposisi
BACA JUGA: Dicopot, Nazaruddin Tetap Anggota DPR
Segala yang ditudingkan di luar itu hanya spekulasi sajaNggak ada fakta hukumnya,’’ ujar mantan sekretaris tim sukses Andi Mallarangeng saat kongres Partai Demokrat di Bandung, Mei tahun lalu, itu.Kredibilitas Anas memang dipertaruhkan setelah kasus suap Seskemenpora mencuatTerutama begitu nama M Nazaruddin mulai disebut salah satu tersangka penyuapan yang tertangkap tangan KPK, yakin Mirdo Rosalina ManulangRosalinan mengaku sebagai ’anak buah’ NazaruddinBelakangan Rosalina menarik semua pengakuannya itu.
Tapi, opini bahwa langkah Nazaruddin tak terlepas dari praktik ’’penggalangan dana’’ partai terlanjur berkembangTentu saja ini menohok langsung sosok Anas selaku Ketua Umum Partai DemokratBola semakin liar dengan munculnya kabar kalau Anas dan Nazaruddin pada 2008 pernah memegang saham PT Panahatan yang bergerak di bidang pertanian dan jasa pertambangan.
Belum lama ini, Ketua MK Mahfud MD membongkar pemberian ’amplop’ berisi 120 ribu dolar Singapura dari Nazaruddin kepada Sekjen MK Janedjri M GafarPosisi Anas semakin tersudut saat Mahfud menyebut Anas, Nazaruddin, dan Janedjri pernah makan dalam satu meja.
Tapi, Anas telah mengklarifikasi bahwa pada 2008, memang ada kegiatan Temu Wicara bertajuk Kesadaran Berkonstitusi yang diselenggarakan atas kerjasama Mahkamah Konstitusi dan DPP Partai DemokratSaat itu, kata Anas, jabatan Ketua MK masih dipegang Jimly AshidiqieSedangkan, Janedjri M Gafar sudah menjadi Sekjen MKDi sela -sela kegiatan itu, kata Anas, tentunya ada sesi makan-makan.
Ramadhan menegaskan kalau Mahfud MD telah mengklarifikasi kalau Anas bersih dalam kasus NazaruddinKarena itu, imbuh dia, tidak perlu ada tindakan yang ‘spesial’ di luar konteks Nazaruddin dan Dewan Kehormatan’’Posisi politik ketua umum (Anas) dengan Sekjen (Ibas), Ketua Dewan Pembina (SBY), dan dewan kehormatan satu suaraCak Anas sendiri kan Wakil Ketua Dewan Kehormatan,’’ ujarnya.
Apakah rangkaian peristiwa ini akan merongrong wibawa kepemimpinan Anas Urbaningrum" ’’Sekali lagi, ini masalah pribadi NazaruddinNggak ada hubungannya sama AnasKalau menggeroti Anas, artinya juga menggerogoti saya, sekjen, dan pengurus yang lainKami tetap proporsional dan profesional,’’ jawab Ramadhan.
Secara terpisah, Ketua Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana juga menegaskan Anas Urbaningrum tidak ada kaitan dengan kasus yang dialami Nazaruddin’’Apa urusan ketum (Anas, Red)Ini bukan tindakan yang mengatasnamakan partaiTuduhan itu pun belum tentu benar,’’ kata Sutan.
Dia juga meluruskan isu yang beredar kalau pengaitan Anas dengan Nazaruddin merupakan bagian dari upaya untuk ’’memotong jalan’’ Anas yang berpotensi tampil sebagai capres 2014’’Soal 2014, masih panjang jalan ituPartai Demokrat akan memunculkan calonnya di 2013,’’ ujarnyaSutan menegaskan internal Partai Demokrat tetap solid(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Belum Tentukan Pengganti Posisi Bendum
Redaktur : Tim Redaksi