jpnn.com, JAKARTA - Polri langsung bergerak cepat mengungkap kasus penyerangan jemaat dan pastur di Gereja St. Lidwina, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pagi tadi.
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menegaskan, Detasemen Khusus 88 Antiteror diturunkan membantu pengusutan kasus itu.
BACA JUGA: Gus Yaqut: Pelaku Teror Gereja St Lidwina Tergila-gila Agama
“Sudah pasti (turun) untuk menyelidiki, menganalisa apakah peristiwa ini aksi teror atau aksi yang dilakukan orang-orang (kelompok) atau lone wolf,” kata dia ketika dikonfirmasi, Minggu (11/2).
Dia juga menjamin Polri akan mengungkap kasus itu. Namun, untuk sekarang pelaku belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan.
BACA JUGA: Teror Sasar Gereja, Ini Respons Baitul Muslimin Indonesia
Ketika ditanya apakah pelaku masuk dalam jaringan teror, Ari belum bisa memastikan, karena belum ada pemeriksaan mendalam. “Masih dalam penyelidikan,” sambung dia.
Untuk saat ini yang dilakukan adalah antisipasi dan pengamanan agar kejadian serupa tak terulang.
BACA JUGA: Tragedi Gereja St Lidwina, Ketua MPR: Hentikan Adu Domba!
Namun, untuk peningkatan pengamanan akan dilakukan berdasarkan informasi intelijen.
“Nanti intelijen memberikan masukan apakah akan ditingkatkan pengamanan atau tidak. Tapi untuk sementara semua masih landai,” terang dia.
Diketahui, atas insiden ini ada empat orang terluka. Mereka merupakan dua jemaat, satu pendeta dan satu polisi. Penyerangnya adalah Suliyono yang mengamuk menggunakan parang. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Diserang Lagi, DPRD Ajak Warga Jogja Ora Wedi
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan