JAKARTA - Operasi Polda Sumatera Utara yang sukses melumpuhkan jaringan perampok sekaligus teroris CIMB Niaga direspon Detasemen Khusus 88 Mabes PolriKemarin ( 03/10) sepuluh penyidik Korps Burung Hantu itu membawa salah satu tersangka, Khairul Ghazali, dari Jakarta ke lokasi pengepungan di Serdang Bedagai, Sumatera Utara
BACA JUGA: Seluruh Jenazah Sudah Teridentifikasi
Khairul tertangkap lebih awal yakni 19 September 2010 yang lalu
BACA JUGA: Masinis Dijerat dengan Ancaman Berlapis
Khairul dibawa menggunakan pesawat garuda GA 182 dan tiba di Medan sekitar pukul 11
BACA JUGA: KNKT Fokuskan Pemeriksaan Masinis
"Sekarang memang ada tim yang sedang identifikasi," kata Kabidpenum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto kemarinMarwoto menjelaskan, operasi di Serdang Bedagai adalah operasi bersama Polri"Jangan ada pembedaan mana Densus mana Polda, semuanya kan petugas, aparat negara," katanya.
Secara terpisah, sumber Jawa Pos menyebut salah satu jenazah yang bernama Zulkarnaen mirip dengan DPO polisi tahun 2004 yang juga bernama Zulkarnaen"Perawakannya kecil, dia juga pintar mengoperasikan senjata," kata perwira yang tadi malam di medan, Sumatera Utara itu..
Jika benar Zulkarnaen yang dimaksud sama dengan DPO polisi 2004, maka itu berarti prestasi besar bagi polisiSebab Zulkarnaen ini adalah panglima Jamaah Islamiyah yang dauber-uber bertahun-tahun
Level keahlian pria bernama asli Arif Sunarso itu juga jauh diatas Abu Tholut alias MusthofaDia adalah angkatan pertama jihad Afghanistan tahun 1985Bahkan, Zulkarnaen juga yang memerintahkan Abu Tholut melakukan mobilisasi personel "mujahidin" ke Poso.
Sejak tahun 2003 Zulkarnaen lenyapDia meninggalkan keluarganya di Sragen dan Solo, Jawa Tengah.?Tapi, belum bisa dipastikan 100 persenNama bisa sama, harus ada cek secara forensik," kata perwira tiga melati di pundak itu.
Dokter forensik Polri akan memeriksa susunan gigi, rekam jejak sidik jari dan juga mengambil sample darah untuk kepentingan cek dna"Nanti akan dibandingkan dulu istilahnya perbandingan data ante mortem dan data post mortem," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Human Error, Kerusakan Sinyal, atau Sabotase?
Redaktur : Tim Redaksi