jpnn.com - JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap HA alias Abisya di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12). Penangkapan atas asal Palembang itu sebagai hasil pengembangan setelah Densus sebelumnya menangkap Safei Lubis alias S di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kabag Penum Humas Polri, Kombes Martinus Simtompul mengatakan, Abisya ditangkap sore tadi pukul 16.30 waktu Indonesia barat (WIB) di Sagulung Bahagia Blok N/3 RT 003/RW 008 Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Perannya yakni melakukan amaliyah dan merekrut warga negara Indonesia (WNI) yang hendak ke Suriah.
BACA JUGA: KPK Senang BPK Punya Temuan Baru Kasus Sumber Waras, tapi..
Martinus menuturkan, Abisya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus 88. “Dia bagian dari kelompok Katibah Gonggong Rebus, akan dijerat pasal rencana amaliyah, perekrutan dan menyembunyikan orang asing yang adalah teroris juga," ujarnya.
Martinus menambahkan, Densus akan membawa HA ke Jakarta besok pagi (22/11). Abisya akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Jakarta.
BACA JUGA: Ini Pengakuan Jafar Hafsah Usai Diperiksa KPK soal e-KTP
Karenanya, Polri dalam sehari ini menangkap tujuh orang terduga teroris dari sejumlah kota. Yakni empat orang di Tangerang, serta masing-masing seorang di Payakumbuh, Deli Serdang dan Batam.
“Total ada tujuh yang diamankan, dengan rician tiga tewas dan empat lainnya hidup," tambah Martinus.(elf/JPG)
BACA JUGA: Pegawai Imigrasi Suarakan Evaluasi Kebijakan Bebas Visa
Berikut data lengkap keterlibatan terduga teroris HA di kelompok KGR :
- Bergabung dalam kelompok Katibah Gonggong Rebus pimpinan Giguh Rahmat Dewa, bersama-sama merencanakan kegiatan amaliyah (tindak pidana terorisme) di bawah kendali Bahrun Naim Anggih Tamtomo.
- Bersama-sama dengan anggota KGR lainnya memfasilitasi dua WNA Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari etnis Uyghur (Ali alias Faris Kusuma alias Nu Mehmet Abdulah Cuma dan Doni Sanjaya alias Muhamad alias Halide Tuerxun yang termasuk dalam jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement) masuk ke Indonesia secara ilegal dan menyembunyikan keberadaan mereka berdua selama di Batam
- Mengetahui dan ikut serta dalam menjalankan/mengelola Rafiqa Travel milik Rafiqa Hanum (Istri Bahrun Naim alias Abu Aisyah.
- Mengikuti baiat pada ISIS bersama-sama anggota kelompok KGR pada bulan Agustus 2015 di Sungai Ladi, Batam
- Memiliki peran sebagai perekrut orang yang akan bergabung dalam kelompok KGR.
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ingin TNI Satu Visi soal Keterlibatan Tentara di Kasus Suap Bakamla
Redaktur : Tim Redaksi