jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah mendeteksi aliran dana yang digunakan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) untuk memberikan bantuan materi kepada Gigih Rahmat Dewa dan Leonardo Hutajulu yang diamankan belum lama ini di Batam. Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Densus sudah mengantongi data rinci termasuk nominalnya.
"Nah, kami tidak akan kasih tahu. Kalau sudah terungkap, baru dikasih tahu. Sebab, kalau disampaikan di sini, nanti mereka tahu," kata Tito saat ditemui di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (6/9).
BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Sentil Pimpinan DPR Soal RUU Tembakau
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli menambahkan, data soal aliran uang itu masih rahasia. ”Tidak bisa dikasih tahu, ini bahan penyidikan," kata Boy di lokasi yang sama.
Menurut Boy, aliran dana tersebut terdeteksi datang dari luar negeri kemudian masuk ke Batam. "Dukungan dari luar, ditransfer," kata dia.
BACA JUGA: Ternyata Ini Sebab Ahli Meringankan buat Jessica Ditahan
Namun, transfer menggunakan rekening tidak selalu digunakan oleh ISIS untuk mendanai jaringan teroris ini. Menurut Boy, terkadang ada orang yang menjadi perantara untuk membawakan uang kepada jaringan Gigih Rahmat Dewa dan Leonardo Hutajulu ini.
"Bisa pakai kurir, bisa ditransfer," tandas Boy.(Mg4/jpnn)
BACA JUGA: BPOM Desak Bareskrim Tuntaskan Kasus Pizza Hut dan Megurami Udon
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmm...Harta Bupati Tersangka Suap Itu Cuma Segini?
Redaktur : Tim Redaksi