JAKARTA---Penyidik terus berusaha mengungkap jaringan yang menggerakkan terduga teroris Muhammad SyarifKemarin, tim Densus 88 Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme melakukan penggeledahan di rumah mertua Syarif di dusun Senen, Panjalin Kidul, Sumber Jaya, Majalengka, Jawa Barat.
Penggeledahan yang baru berakhir pukul 21
BACA JUGA: KPK Ingin Rampas Harta Hasil Korupsi
30 tadi malam berhasil menemukan bukti-bukti signifikanBACA JUGA: Istana Bantah Hambat Izin Pemeriksaan Kada
"Kita menemukan partikel elektronik yang berhubungan dengan tkp di Polres Cirebon," kata Petrus usai penggeledahanPetrus menjelaskan, barang-barang yang ditemukan itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik Polri
BACA JUGA: Pemerintah Arab Saudi Bebaskan 316 Tahanan WNI
"Kita masih pastikan dulu di laboratorium," katanyaMantan anggota Satgas Bom Polri itu enggan menjelaskan apa saja yang ditemukan penyidik di lokasiTim kemarin membawa beberapa berkas dalam beberapa map, cd, dan satu unit cpu- Kita akan gunakan sebagai bahan penyelidikan," kata Petrus yang kemarin memakai baju lengan pendek motif kotak-kotak itu
Sumber Jawa Pos yang mengikuti penggeledahan menjelaskan, tim menemukan catatan tulisan tangan di kertas yang berisi skema"Itu kode-kode untuk rangkaian bom," katanyaDilihat dari skema yang diperoleh, bom yang dirangkai merupakan jenis yang lazim dibuat oleh kelompok binaan almarhum Azahari Husein"Catatan seperti ini diajarkan di kelas-kelas jihad di Poso dan AmbonKita beruntung menemukan karena biasanya tidak boleh disimpan, harus dihafal," katanya
Skema itu ditulis dalam kertas HVS yang sudah diremas-remas dan disembunyikan di atas plafon kamar Syarif di belakang ruang tamu"Juga ada kabel, plat pcb (printed circuit board) dan soldir," katanya.
Sedangkan di kamar pribadi Syarif ditemukan cpu computer tanpa monitorSetelah dibuka dengan peralatan Densus, ditemukan file data tentang jihad"Isinya berupa download video jihad dari internetJuga ada video tentang aksi-aksi dan latihan jihad di Ambon dan Poso dalam file 3gp ," katanyaPolisi juga menemukan VCD jihad AfghnistanDiantara yang ditemukan berjudul : Para Peminang Bidadari, The Caravan of Syuhada, dan Tragedi Masjid Lal Pakistan
Menurut perwira muda ini, dari pemeriksaan saksi-saksi dan keluarga, Muhammad Syarif diduga menjadi anggota sebuah kelompok yang disebut kelompok Takfir Wal Hijrah"kelompok ini mengkafirkan siapa saja di luar kelompoknyaDan, memperbolehkan menyerang orang Islam tapi di luar kelompok," katanyaPaham Takfir Wal Hijrah didirikan oleh seorang ulama Mesir Syukri Musthofa pada tahun 1970 (1395 H)
Darimana kelompok ini mendapat pelatihan membuat bom - Menurut alumni kursus anti teror Manila ini, selama konflik Ambon dan Poso banyak dibuka kelas-kelas membuat bom"Instrukturnya masih banyak dan sebagian memang belum terpantau," katanya
Di Mabes Polri , Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menegaskan secara resmi Polri belum menyebut Syarif sebagai pelaku"Kita terikat prosedur baku internasional yakni pengecekan akurasi DNA selama 3 x 24 jam," katanyaTapi, bukankah bisa diketahui setelah 30 jam? Menurut Anton, awalnya Polri akan mengumumkan hasil penelitian DNA kemarin siang"Tapi, kami terikat dengan standar internasional yang butuh akurasi lebih baik," katanya
Di bagian lain, kemarin tim dokter RS Pusat Pertamina berhasil melakukan operasi Kapolres Cirebon AKBP HerukocoSebanyak empat mur yang bersarang di tubuh polisi tersebut berhasil dikeluarkan dengan lancarHerukoco kini menjalani masa pemulihan 2x24 jam di ICU Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Direktur RSPP Musthafa Fauzi Sp Anestesi menjelaskan, operasi dilakukan mulai pukul 17.00 WIBOperasi benar-benar selesai sekitar pukul 21.30 WIBDalam operasi tersebut, lanjut Musthafa, tim yang terdiri dari delapan dokter berhasil mengeluarkan empat buah mur"Empat ini yang mendesakSementara yang tersebar di tubuh bagian luar menyusul," tandasnya tadi malam usai operasi.
Keempat mur yang diambil dengan jalan operasi tersebut terdiri dua buah di dinding belakang dadaLetaknya persis perbatasan antara paru-paru dan jantungDua mur sisanya dicongkel di rongga dada dan di dalam lenganSaat melakukan operasi, kondisi Herukoco dalam keadaan stabilDia sempat terdeteksi demam dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius.
Wakil Direktur Penunjang Medis RSPP Dokter Bedah Saraf Djoko Listiono Linggo menjelaskan, untuk mengambil dua mur yang bersarang mepet dengan jantung Herukoco, tim terpaksa mengempeskan paru-parunyaSaat ini, kondisi Herukoco masih dalam pengaruh obat bius"Untung benda asing (mur) itu tidak sampai menembus jantung," katanya.
Dengan kondisi pasien yang stabil, Djoko berharap masa pemulihan bisa berlangsung cepatSaat ini, Djoko menjelaskan jika pasien mendapatkan obat anti tetanusSeperti dikabarkan, serpihan paku, mur, dan baut yang digunakan pelaku bom bunuh diri berkaratNamun, Djoko tidak menjelaskan kondisi logam-logam yang bersarang di tubuh Herukoco tersebut.
Tindakan selanjutnya oleh tim dokter RSPP adalah, membersihkan sisa-sisa pecahan bom yang tersebar di tubuh HerukocoPosisi serpihan tersebut tidak terlalu mendesak untuk diambilTim dokter menetapkan prioritas pengangkatan adalah keempat mur tadi.
Wakapolri KomjenNanan Soekarna juga terlihat menjenguk HerukocoDia menjelaskan, kondisi perwira dengan dua melati di pundak itu sudah baik"Saya berbincang dengan keluargaSemuanya terlihat tenang dan tabah," kata jenderal bintang tiga itu.(rdl/wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKI di Jepang Kesulitan Klaim Asuransi
Redaktur : Tim Redaksi