Direktur Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja Daerah Departemen Dalam Negeri, Kartiko Purnomo, saat ditemui di sela-sela Rakernas SCBD di Depdagri, Rabu (23/12), menjelaskan bahwa program tersebut sebenarnya sudah dimulai pada 2003 dan akan berakhir pada 2011
BACA JUGA: ICW Minta Korupsi Upah Pungut Diusut Tuntas
Kartiko menyebutkan, dana sebesar USD 63,6 juta yang dibagi-bagi ke daerah itu berasal dari berbagai sumber antara lain Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USD 42,2 juta, pemerintah Belanda sebesar USD 8,5 juta, pemerintah pusat sebesar USD 3,99 juta dan Pemda sebesar USD 8,8 juta."Pembiayaan menggunakan sistem dana pendamping, dimana biaya dari Pemerintah 80 persen dan dana dari pemda 20 persen
Lebih lanjut Kartiko menjelaskan, salah satu sasaran program ini adalah meningkatkan kemampuan ekonomi Pemda
BACA JUGA: Terpilih Aklamasi, JK Pimpin PMI
"Aparatur daerah harus jadi fasilitator perekonomian lokal," kata Kartiko.Karena program tersebut sudah dilakukan sejak 2003, kata Kartiko melanjutkan, maka rakernas SCBD kali ini juga dijadikan ajang evaluasi terhadap Pemda penerima dana
Adapun Provinsi yang menerima dana antara lain adalah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Jogjakarta, Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Tenggara
BACA JUGA: Mendagri-KPK Masih Beda Persepsi
Dana yang diterima provinsi kisarannya antara Rp 4 miliar hingga Rp 5,8 miliarSedangkan untuk tingkat Kabupaten, dana yang diterima besarannya antara Rp 7 miloar hingga Rp 11 miliar(ara/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... 2009, Masuk 431 Laporan Jaksa Nakal
Redaktur : Antoni