BACA JUGA: Tujuh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Yarsi Hilang di Gunung Salak
"Kami memang belum menerima laporan detail dari Dinsos di daerah tapi bantuan sudah dikirimkan," terang Kasubdit Tanggap Darurat, Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Alam, Depsos, I Wayan Wirawan.
Wayan menjamin bahwa kebutuhan beras di daerah bencana tak akan menjadi kendala
BACA JUGA: Gagak Rimang Masuk Jurang 2 Tewas
Yakni bekerjasama dengan Bulog, agar segera mendistribusikan beras DO ke setiap provinsiBACA JUGA: Walkot Depok Dilaporkan Ke Panwaslu
"Kalau di provinsi terjadi bencana dan kebutuhan beras melebihi 50 ton, mereka akan langsung melapor ke Depsos, dan Depsos akan mengeluarkan DO lagi untuk menutupi kebutuhan," kata Wayan.Wayan mengatakan bahwa distribusi barang bantuan sudah dikirimkan ke Jawa Tengah dan Jawa TimurBantuan itu antara lain, makanan tambahan dan biskuit, lauk pauk (kecap, sambal, minyak goreng, ikan kemasan kaleng), pakaian (kain sarung, kain panjang, kaos, daster, selimut, seragam SD, kemeja), termasuk alat dapur, family kit, tikar, matras, dan foodware
Selain itu barang keperluan evakuasi yang sudah dikirimkan antara lain perahu evakuasi (dolphin), perahu karet bermesin genset, tenda pleton, tenda regu, tenda keluarga, tenda gulung, velbed alumunium, alat dapur lapangan, pelampung, alat komunikasi, dan water closet.
"Depsos juga telah mengirimkan beberapa kendaraan di antaranya kendaraan double kabin, mobil dapur umum, mobil tanki air, dan truk untuk melakukan evakuasi di daerah,’’ terang dia.
Wayan mengatakan bahwa pihaknya memang sudah bersiap menghadapi bencana di daerahSalah satu upayanya adalah dengan mengubah sistem penanganan bencana di daerah melalui strategi penanganan berbasis masyarakatYakni dengan menyiapkan tenaga-tenaga andal untuk penanganan bencana alam dari unsur masyarakat melalui pelatihan-pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Indonesia
Wayan mengatakan sampai saat ini Depsos sudah berhasil mendidik Tagana sekitar 26.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa karena berkaitan tingkat kerawanannya paling tinggi"Jadi kalau terjadi bencana di daerah, para Tagana itu yang tampil bersama unsur-unsur tenaga penanganan bencana lain, misalnya SAR, TNI, dan komponen masyarakat yang sudah terlatih," pungkasnya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cucu Jendral Sudirman Juga Nyapres
Redaktur : Tim Redaksi