Derita Pencabul, Dikeroyok di Rutan, Kemaluan Dipukuli, Mati

Jumat, 03 November 2017 – 01:52 WIB
KRITIS : Tampak SP dilarikan ke rumah sakit, Selasa (30/10) malam. Tak lama, dia dinyatakan meninggal dunia. Foto: Istimewa/Prokal/JPNN

jpnn.com, TARAKAN - Rumah Tahanan Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, mendadak mencekam, Selasa (31/10) malam.

Penyebabnya, tahanan berinisial SP meninggal setelah dikeroyok penghuni rutan lainnya.

BACA JUGA: Diciduk Satpol PP Karena Merokok, 4 Siswa Ini Malah Tertawa

Meski sempat dibawa ke rumah sakit, pria yang terjerat kasus pencabulan itu tak tertolong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tarakan, kemaluan SP dipukul berkali-kali oleh tahanan lain.

BACA JUGA: Tahanan Kasus Pencabulan Tewas Dikeroyok di Rutan Polres

Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit mengatakan, peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 22:00 Wita.

Awalnya, petugas mendengar keributan. Setelah itu, petugas langsung masuk ke sel paling ujung.

BACA JUGA: Interogasi Pemuda, 3 Anggota Lanud Layangkan Pukulan

“Setelah petugas masuk, ternyata si korban sudah tergeletak di bawah lantai dan langsung dengan cepat dilarikan ke rumah sakit. Jadi, sel si korban ini berada paling ujung sehingga sulit terdeteksi CCTV dan tidak terpantau oleh petugas,” ungkap Supit sebagaimana dilansir Prokal, Rabu (2/11).

Dia menambahkan, sel itu dihuni 40 tahanan. Dalang pengeroyokan adalah tahanan kasus kepemilikan senjata tajam (sajam).

Sementara itu, empat tahanan lain juga ikut mengeroyok SP.

“Sampai di rumah sakit, korban sempat dirawat beberapa jam namun meninggal. Untuk memperjelas kematiannya, saya sudah perintahkan untuk autopsi terhadap korban,” bebernya.

Supit menuturkan, pihak keluarga SP meminta jenazah korban langsung dikubur.

Namun, untuk kepentingan penyidikan, dia meminta dilakukan autopsi terlebih dahulu.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tahanan yang terlibat. Mereka yang diperiksa juga sudah mengakui perbuatannya. Pelaku utamanya adalah tahanan kasus sajam dan empat orang itu adalah tahanan kasu sabu-sabu. Namun, ada juga beberapa tahanan yang ikut menempeleng,” terang Supit. (zar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Ortu yang Larang Anaknya Hormat pada Bendera


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler