Detasemen Penanggulangan Anarkis Dicoba di 5 Polda

Kamis, 03 Maret 2011 – 18:06 WIB

JAKARTA—Mabes Polri merencanakan akan membentuk satu detasemen baru yang akan menangani aksi anarkis bernama Detasemen Penanggulangan Anarkis (DPA)DPA dihajatkan mampu mengoptimalkan peran polri dalam menanggulangi aksi anarkis di masa depan sebagaimana peran Densus 88 dalam menanggulangi terorisme.

Namun demikian Kabareskrim Polri Komjen (pol) Ito Sumardi memastikan pembentukan detasemen ini tidak akan memberatkan keuangan polri

BACA JUGA: Perda Mendiskriminasi Perempuan Meningkat

Alasannya Detasemen ini hanya pengoptimalan fungsi penanggulangan anarkisme yang telah ada di masing-masing polda.

‘’Itu tidak menggunakan anggaran baru karena dana sudah ada, dan itu sifatnya situasional
Pada saat kejadian mereka anggota yang ditunjuk yang sehari-hari mereka melakukan kegiatan rutin itu langsung melaksanakan tugas sebagai anggota,’’ ujar Ito Sumardi usai bertemu Komisi VIII DPR-RI di Senayan Jakarta, Kamis (3/3) siang.

Dalam kesempatan itu juga Ito menepis tudingan bahwa pembentukan detasemen ini merupakan pemborosan anggaran dan penggemukan struktur polisi

BACA JUGA: Pemerintah Minta MK Tolak Gugatan Pemohon

Menurutnya, sifat dari satuan ini justru akan memaksimalkan fungsi penanggulangan yang telah ada baik di polisi maupun brimob.

‘’Ini sesuatu yang menurut masyarakat  baru, padahl detasemen antianarkis  sudah ada dalam struktur Polri
Hanya sekarang Pak Kapolri ingin melatih kembali kemampuannya, karena dari berbegai kasus yang terjadi penilaian dari pimpinan kita belum maksimal

BACA JUGA: KPK Didesak Ambil Alih Kasus Korupsi Sumsel

Untuk mengoptimalkan, merevitaslisasi struktur yang ada itu akan dilakukan dalam waktu dakat ini, minsalnya pelatihan-pelatihan,’’ tambahnya.

Untuk sementara ini tambah Ito, detasemn itu tidak akan memiliki induk tersendiri seperti Densus 88 yang terpusat di  Mabes PolriYang  akan dioptimalkan terlebih dahulu yakni  fungsi komando dari kepala satuan di daerah-daerah.

‘’Sementara di Polda dulu, jadi nomenklaturnya, masih mencoba ingin mengoptimalkan yang adaKan pelatihan-pelatihan membutuhkan dana, karena ini menyangkut pelatihan, tapi dana terbatas dan adanya hakekat ancaman yang sudah diperkirakan intelejen ini, ‘’ tambahnya.

Dalam waktu dekat ini detasemen baru ini akan diujicobakan di lima wilayah yakni Jakarta, Jabar, Jatim, Jawa Tengah dan Sumatera UtaraIni dilakukan mengingat potensi kerawanan di lima daerah itu sangat potensial(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggodo Bakal Makin Lama di Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler