jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo meminta media massa bisa independen memberitakan isu-isu politik jelang hari pemungutan suara Pemilu Serentak 17 April 2019. Caranya, kata dia, sajian berita tidak boleh diintervensi pemilik media.
"Menurut saya yang harus dijaga intervensi media dari pemilik yang kami tahu sebagai pemilik dan ketum partai. Jadikan newsroom itu ruang suci yang steril, independen dan hanya bekerja berdasarkan prinsip jurnalisme profesional," ungkap ditemui di kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (10/4) ini.
BACA JUGA: KPU Riau Targetkan Partisipasi Pemilih 77 Persen
Selain independen, pria yang akrab dipanggil Stanley itu meminta media massa tidak termakan dengan arus informasi yang menyesatkan yang banyak beredar jelang masa pencoblosan.
"Jadi memberitakan yang faktual dan terkait dengan kepentingan publik," kata Stanley.
BACA JUGA: 300 Penderita Gangguan Jiwa Akan Mencoblos di Bogor, Banyak Juga
BACA JUGA: Pilihlah Anggota DPR yang Lapor LHKPN saat Pemilu
Dia berharap, kejadian beberapa media yang termakan informasi sesat kembali terulang. Catatan Dewan Pers, terdapat dua media yang menyajikan berita setelah termakan informasi sesat di masa jelang pencoblosan Pemilu 2019 ini.
BACA JUGA: Dewan Pers: UU ITE Bukan Ancaman Bagi Pekerja Pers
"Ada banyak media sosial yang menjadi berita di media yang terverifikasi di Dewan Pers dan itu sampai diadukan ke Dewan Pers," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut Pemilu Chaos, Pengusaha Mulai Tinggalkan Indonesia
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan