Di Forum Internasional, Sekjen Kemendikbudristek Sebut Amerika Serikat Mitra Dekat

Rabu, 19 Oktober 2022 – 20:08 WIB
Sesjen Kemendikbudristek Suharti (kiri) dalam Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong program kerja sama perguruan tinggi di Indonesia dengan negara lain.

Salah satunya, melalui Connect and Collaborate (C2) 2022 US–Indonesia Higher Education Forum yang digelar U.S. Agency for International Development (USAID) guna memperkuat kerja sama bidang pendidikan di Indonesia dan Amerika Serikat (AS). 

BACA JUGA: Kemendikbudristek Minta Guru Memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar

“Indonesia dan AS telah menjalin kerja sama sejak lama, khususnya di bidang pendidikan. Kami menganggap Amerika Serikat sebagai salah satu mitra pembangunan terdekat Indonesia, tidak hanya dalam pendidikan tinggi tetapi juga pendidikan menengah,” tutur Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti pada Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum di Jakarta, Selasa (18/10). 

Diketahui, Kemendikbudristek meluncurkan lima kebijakan untuk mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dengan negara lain, di antaranya Matching Fund, Program Visiting Scholars, Program Magang, dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB), Emancipated Learning.

BACA JUGA: Ini Surat Edaran Dirjen GTK Kemendikbudristek yang Bikin Guru Lulus PG Uring-uringan

Lalu, program akreditasi penuh satu semester di luar kampus, beasiswa sarjana dan pascasarjana, dan pendirian perguruan tinggi luar negeri di Indonesia

Suharti menyampaikan Indonesia dan AS memiliki sistem pendidikan tinggi yang berbeda.

BACA JUGA: Bertambah Lagi Museum Baru di Indonesia, Begini Harapan Kemendikbudristek 

Keduanya harus memahami sistem masing-masing terlebih dahulu sebelum memulai kemitraan.

“Dengan mengidentifikasi isu-isu inti, kebijakan saat ini, dan tantangan saat ini, kami tentu ingin menciptakan kemitraan yang lebih sukses dan saling menguntungkan,” tutur Suharti. 

Dia berharap melalui forum ini, Indonesia dan AS dapat memperluas jejaring kolaborasi di masa depan.

Dia yakin konferensi tatap muka seperti ini adalah salah satu cara paling efektif untuk memulai kemitraan.

Dalam kesempatan yang sama, Officer In Charge USAID Indonesia, Laura Gonzalez menyampaikan Amerika Serikat dan Indonesia akan terus memperluas kerja sama bilateral dan saling membantu dalam bidang pendidikan. 

“Kami bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas di AS, yang merupakan rumah bagi beberapa universitas terbaik di dunia,” ucapnya.

Laura merasa kagum, saat ini Kemendikbudristek memiliki komitmen yang tinggi untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat. 

“Kami di sini memiliki minat yang sama untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia dan membantu lulusan Indonesia unggul dalam ekonomi digital saat ini,” kata Laura. 

Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum merupakan forum yang dikuratori USAID bersama LPDP, dengan peserta yang hadir sebanyak 150 orang, terdiri dari perwakilan universitas, pejabat pemerintah, dan institusi dari AS dan Indonesia. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi PPPK 2022: BKN Bikin Simulasi SSCASN, API Kemendikbudristek Ditunggu


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler