Di HGN, Mendikbud Ajak Guru jadi Teladan Siswa

Sabtu, 25 November 2017 – 16:44 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Di Hari Guru Nasional (HGN), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengajak para guru merefleksikan kembali apakah sudah menjadi teladan bagi para peserta didik.

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama kembali memperingati Hari Guru Nasional. Mari wujudkan dunia pendidikan yang berkemajuan melalui keteladanan guru,” kata Menteri Muhadjir pada peringatan HGN tahun 2017, di Kantor Kemendikbud, Sabtu (25/11).

BACA JUGA: Jangan Lupa, Guru Itu Mata Rantai Kemajuan Bangsa

Tema HGN tahun ini adalah “Membangun Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Guru”.

Tema tersebut, kata Muhadjir, berkaitan erat dengan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

BACA JUGA: Anang Hermansyah: Guru Belum Dimuliakan

Dalam Perpres tersebut, presiden mengamanatkan bahwa guru sebagai sosok yang utama dalam satuan pendidikan.

Guru harus bisa berperan sebagai tokoh penting atau panutan (the significant other) bagi peserta didiknya, dan guru harus menjadi sumber keteladanan.

BACA JUGA: Guru Honorer yang Penuhi Syarat CPNS Hanya 2.992 Orang

“Momentum HGN ini hendaknya kita jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru sudah menjadi teladan bagi peserta didiknya, dan apakah kita sudah cukup memuliakan guru-guru yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi tangguh dan berhasil,” tuturnya.

Peringatan HGN juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan pemerintah. Kebijakan tersebut di antaranya adalah menjadikan guru lebih kompeten, profesional, terlindungi, dan pada gilirannya lebih sejahtera, mulia, dan bermartabat.

“Pemberian tunjangan profesi guru bagi guru yang telah tersertifikasi, serta tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di daerah khusus akan terus menjadi perhatian,” terangnya.

Selain itu, guru-guru yang memiliki keahlian ganda untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kejuruan akan terus ditingkatan bersamaan dengan program Guru Garis Depan (GGD) untuk mencapai pemerataan pendidikan yang berkualitas.

“Upaya pemerintah pusat tentu memiliki keterbatasan, oleh karena itu kita berikan apresiasi kepada semua pihak yang telah ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru,” ucap Mendikbud.

Selain program-program tersebut, untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah, pemerintah menyediakan program afirmasi, terdiri dari Program Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T), Program Pemberian Subsidi Bantuan Pendidikan Konversi GTK PAUD dan DIKMAS, dan Program Diklat Berjenjang bagi Pendidik PAUD.

“Perlu adanya peran pemerintah daerah untuk ikut serta melakukan redistribusi guru, meningkatkan kompetensi, dan memenuhi kesejahteraan guru yang masih di bawah standar minimum," ucapnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Kholil, Guru Honorer Nyambi Jualan Kerupuk


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler