JAKARTA — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan cukup banyak petugas mediator hubungan industrial guna menyelesaikan perselisihan hubungan industrialMenurut Muhaimin, saat ini jumlah petugas mediator hubungan industrial masih sangat terbatas.
“Saat ini hanya terdapat 1.198 orang mediator untuk menangani 214.936 perusahaan, padahal idealnya mencapai 2.200 orang petugas mediator,” ungkap Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Kamis (5/5).
Menteri asal PKB yang akrab disapa Cak Imin menjelaskan, mediator hubungan industrial memliki peranan strategis dan menentukan dalam mewujudkan hubungan industrial yang kondusif dan harmonis
BACA JUGA: MK Diminta Batalkan UU Ratifikasi Piagam ASEAN
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Cak Imin, dinamika yang terjadinya dalam hubungan industrial perlu dikelola secara baik oleh mediator hubungan industrial yang memiliki kompetensi dan keterampilan mediasi.“Apabila terjadi perselisihan kerja maka harus dikedepankan adanya dialog langsung secara bipartit
Dirincikannya, mediator hubungan industrial adalah pegawai instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
BACA JUGA: KY Segera Proses Putusan Konflik Trisakti
Mediator hubungan industrial ditetapkan oleh Menakertrans, guna melakukan mediasi dan wajib memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang berselisih.“Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi hubungan diperuntukkan bagi perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja serta perselisihan antar serikat pekerja/ serikat buruh dalam satu perusahaan," ujarnya.
Menurutnya, upaya ini tentunya akan dapat berhasil secara optimal apabila didukung pemerintah daerah baik Provinsi ataupun Kabupaten/Kota
BACA JUGA: Demokrat Laporkan Menteri ke SBY
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Ditahan, Gaji Distop
Redaktur : Tim Redaksi