JAKARTA - Komisi XI DPR akan mengajukan sejumlah syarat dan kriteria yang sangat ketat bagi calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (DGBI)Selain memiliki kemampuan dalam bidang moneter dan perbankan, calon DGBI juga dituntut mempunyai komitmen yang tegas dalam membatasi kepemilikan saham asing di perbankan.
"Perbankan itu nadi perekonomian sebuah bangsa
BACA JUGA: KPK Baru Diharapkan Lebih Garang
Kalau nadi ini dikuasai asing maka kita akan kehilangan kemandirian membangun bangsa dan akan sangat berbahaya sekali bagi bangsa ini ke depan," ujar anggota Komisi XI DPR, Abdilla Fauzi Achmad di Jakarta, Minggu (4/12).Menurut dia, tantangan seorang DGBI itu sangat berat
BACA JUGA: RUU Ormas Dinilai Tidak Relevan
Karena itu, aspek profesional, kemampuan dan kompetensi akan menjadi pertimbangan utama bagi Komisi XI DPR dalam memilih DGBI.Fauzi menambahkan, dengan kondisi perekonomian Eropa dan Amerika yang belum juga membaik, kemampuan seorang DGBI sangat penting untuk menjamin agar Indonesia tidak ikut terjebak dalam krisis
"Dasyatnya krisis global yang berpotensi mengancam sistem keuangan nasional tidak bisa dianggap enteng
BACA JUGA: Dana Aspirasi Dewan Dihapus
Jadi, seorang DGBI harus kuat," imbuhnya.Meski undang-undang menyebutkan BI merupakan lembaga yang mandiri, dan bisa menentukan arah kebijakannya sendiri, tapi dituntut untuk bisa berkoordinasi yang baik dengan pemerintah dan DPR“Untuk menangani dampak kondisi krisis dunia, tentunya BI perlu bekerjasama dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, dan DPR,” jelas Fauzi yang juga mantan auditor BPK RI.
Selain itu, DGBI juga harus memiliki keterbukaan untuk bidang pengawasan eksternal yang ke depan akan dijalankan oleh OJK setelah diundangkanDengan kondisi saat ini, penting bagi BI untuk terus mengawasi dampak dari perubahan suku bunga“Perubahan itu kan bisa mempengaruhi iklim investasi kita,” ujarnya.
Seperti diketahui, Komisi XI DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap empat orang kandidat Deputi Gubernur BI pada 5-7 Desember.
Empat nama kandidat sudah disampaikan Presiden ke DPR yaitu Perry Warjio dan Ronald Wass akan mengisi kursi Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayaran yang pernah dijabat almarhum Budi Rochadi.
Sedangkan Muliaman D Hadad harus bersaing keras dengan Riswinandi untuk mengisi posisi Deputi Gubernur Bidang Pengaturan Bank yang selama ini dijabat Muliaman Hadad yang masa jabatannya akan habis Desember ini.
Ketika ditanya siapa yang memiliki kesempatan paling besar menduduki jabatan deputi gubernur BI, Fauzi mengatakan yang pantas adalah kandidat yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas mumpuni, mempunyai kompetensi dibidang yang akan dijabatinya.
“Tentu saja rekam jejaknya, akan disorot, khususnya mengenai integritas, betul-betul clean and clear,” demikian ungkap Fauzi yang juga duduk pada Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar dan Gerindra Ingin Pemilu Serentak
Redaktur : Tim Redaksi