Dicokok Densus, Terduga Teroris Tewas Karena Serangan Jantung

Selasa, 14 Juni 2011 – 21:01 WIB

JAKARTA - Mabes Polri memberikan klarifikasi terkait tewasnya Budi Untung, warga yang ditangkap polisi atas dugaan terkait jaringan terorisme di Bandung, Jawa BaratPolri menyebut Budi tewas bukan akibat penganiayaan tetapi karena serangan jantung

BACA JUGA: 18 Ditangkap Polisi, Dua Orang Terlibat Bom Bali



Klarifikasi polisi tentang penyebab tewasnya Budi itu diperkuat dengan hasil otopsi yang dilakukan RS Polri Sukanto, Kramat Jati Jakarta Timur
Budi terkena serangan jantung di dalam mobil tim Densus 88 yang akan membawanya ke kantor polisi usai penangkapan di Desa Sukarame, Soreang, Bandung, Jawa Barat.

"Yang bersangkutan meninggal karena serangan jantung

BACA JUGA: JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan

Kami sedang melakukan patologi anatomi, dalam 12 hari akan ada hasilnya," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Polri, Brigjen  (pol) Musadeq di Mabes Polri Jakarta, Selasa (14/6).

Dijelaskannya, serangan jantung tersebut diduga akibat penyempitan pembuluh darah jantung
Jenazah Budi memang sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Bandung

BACA JUGA: Atasi Teror Racun, Polisi Libatkan Warga

Namun upaya itu sia-sia dan nyawa Budi tak tertolong

Budi sendiri merupakan satu dari 18 warga yang ditangkap polisi sejak Kamis (9/6) laluMereka diduga bagian dari jaringan terorisme.

Seperti diberitakan sebelumnya penagkapan besar-besaran ini bermula dari pengejaran para pelaku penembak polisi di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi 25 Mei laluDalam pengejaran tersebut polisi kemudian mendapatkan sejumlah orang yang terlibat dalam kelompok PosoYakni sebuah jaringan yang telah lama diburu atas dugaan keterkaitan dengan aktifitas terorisme di Indonesia.

Dari penangkapan ini pula polisi mendapatkan info mengenai adanya rencana serangan teror kepada polisi melalui penebaran racun sianida pada suplai logistik Polri.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kamis, Nazaruddin Diperiksa Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler