JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Netta S Pane mengatakan pencopotan Kapolda Banten Brigjen Pol Agus Kusnadi hendaknya benar-benar dijadikan punishment terhadap kegagalannya mengantisipasi kerusuhanPejabat Polri seperti ini, menurutnya, tidak layak lagi mendapatkan posisi-posisi strategis kedepannya.
“Jangan sampai pejabat kepolisian yang dicopot karena gagal mengantisipasi penyerbuan terhadap jamaah Ahamadiyah diberikan lagi jabatan-jabatan strategis
BACA JUGA: Tak Bisa Langsung Tuduh FPI
Apalagi akibat kejadian itu telah merenggut tiga korban meninggalLangkah untuk tidak memberikan jabatan, lanjutnya, juga penting untuk menghindari persepsi di masyarakat bahwa Polri tidak pernah serius memberikan punishment terhadap anggotanya
BACA JUGA: Tim Pembela Bibit-Chandra Bubarkan Diri
Selama ini banyak sudah contoh perwira polisi yang bermasalah justru kariernya naik.“Kita lihat dulu pencopotan Kapolda Sumut Nanan Sukarna
BACA JUGA: La Ode Ida: Ahmadiyah Bukan Agama
Ini kan anehJangan muncul dugaan seperti yang selama ini terjadi perwira polisi yang bermasalah masih bisa berkarier dengan baikMasa orang bermasalah bisa naik pangkat? Nanti muncul anggapan bahwa sebenarnya dia gagal menjalankan tugas mengamankan atau sukses membuat kerusuhan? Kok naik pangkatIni reward atau punishment?” tambahnya.Apakah pencopotan juga harus dilakukan terhadap Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Edward Aritonang? Netta mengatakan kasus Jawa Tengah berbeda dengan BantenEdward, lanjut Netta, langsung menerjukan anggotanya dari jajaran kepolisian di Polres Temanggung“Edward cepat bereaksiBerbeda dengan Kapolda Banten yang benar-benar lalai menjalankan tugasnya,” tukas Netta(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru di Daerah Terpencil Tetap Harus Diverifikasi
Redaktur : Tim Redaksi