Didrop PTT, Sekolah Resah

Tak Butuh, Khawatir Akan Bermasalah

Kamis, 29 Juli 2010 – 11:27 WIB
KEDIRI- Para guru dan kepala SMP/SMA negeri di Kota Kediri resahPenyebabnya, sejak awal bulan ini mereka mendapatkan drop-dropan pegawai tidak tetap (PTT) baru dari dinas pendidikan (disdik)

BACA JUGA: Operasional PTN BHMN Masih Aman

Padahal, sekolah tidak mengajukan permohonan penambahan PTT.

Sejumlah kepala sekolah mengungkapkan, rata-rata mereka mendapatkan drop-dropan dua PTT
Untuk menolaknya, mereka tidak berani

BACA JUGA: SMP Terbuka Setara SMP Reguler

Sementara, jika diterima, akan memunculkan dilema tersendiri
"Ini yang membuat kami bingung," keluh salah satu kepala sekolah kepada Radar Kediri kemarin.

Menurutnya, jika diterima, para PTT itu akan meminta honor pengabdian di sekolah

BACA JUGA: Laris, Kerajinan Produk SMP Terbuka

Padahal, keuangan sekolah tak mungkin menjangkauTidak ada anggaran untuk ituMakanya, jika sekolah yang harus membayarnya, dia keberatan.

Sayang, dia mengaku tidak bisa berbuat banyakPenyebabnya, PTT baru tersebut datang ke sekolah dengan membawa surat keputusan (SK) pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan Edy Purnomo"Kalau ada SK dari kadisdik, mau tidak mau kami harus menerima," katanya sambil menghela napas.

Hal serupa diutarakan guru di salah satu SMA negeriSekolah kebingungan karena jumlah tenaga administrasi sudah cukupJika ditambah lagi PTT baru dari disdik, keberadaannya akan mubazir"Mau disuruh mengerjakan apa mereka?," tanyanyaDi sekolah tempatnya bertugas, disdik mengedrop dua PTT baru.

Menurut dia, selain tidak efektif, keberadaan dua PTT baru itu membuat pengelola sekolah waswasPasalnya, diakui atau tidak, mereka akan membebani sekolah yang ditempati"Jika suatu hari mereka menuntut diangkat menjadi honorer daerah atau calon pegawai negeri sipil (CPNS), bagaimana?," tanyanya lagi.

Tidak itu saja, dia khawatir jika sampai terjadi penipuan dalam pengangkatan PTT sehingga masuk ke ranah hukumSekolah pasti akan ikut terbawa-bawaInilah yang akan merepotkan.

Atas hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Edy Purnomo melalui Kabag Humas Pemkot Nur Muhyar mengatakan bahwa PTT yang dikirim ke sekolah-sekolah tersebut adalah tenaga teknis penunjang kegiatan dinas pendidikanMereka sengaja dikirim ke sekolah untuk menyukseskan wajib belajar sembilan tahun"Mereka akan bertugas membantu penataan administrasi di sekolah," katanya.

Dengan status sebagai tenaga teknis penunjang kegiatan disdik, lanjut Muhyar, honor mereka akan ditanggung disdikSekolah tidak perlu menggajinyaMelainkan, hanya perlu memanfaatkan tenaganyaLalu, berapa honor mereka? Muhyar mengaku belum tahu pastiYang jelas, jumlah PTT yang dikirimkan ke sekolah-sekolah tidak banyak"Di bawah 30 orang," tandasnya(tyo/hid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlalu Banyak Beban, Jadi Tidak Fokus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler