JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Bambang Indriyanto mengatakan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka sebagai subsistem pendidikan formal, kedudukannya setara dengan SMP reguler pada umumnya.
Bambang menegaskan, SMP Terbuka ini menggunakan prinsip belajar mandiri yang bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada lulusan SD/MI yang tidak dapat mengikuti pendidikan di SMP reguler karena berbagai hambatan.
"Kita tidak lagi memandang bahwa siswa SMP Terbuka adalah lebih rendah dari SMP normal atau biasaJustru dengan SMP Terbuka ini secara otomatis kita membuka harkat dan martabat adik-adik semua menjadi sama," kata Bambang ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (28/7).
Bambang mengatakan, arti "terbuka" pada SMP Terbuka memiliki makna, tidak hanya terbuka sistemnya saja dalam kegiatan belajar, tetapi juga dalam arti kesempatan. Selain itu, SMP Terbuka mempunyai dua misi yaitu pedagogis dan kemanusiaan.
Misi pedagogis, kata dia, adalah menginginkan siswa SMP Terbuka memiliki kemampuan akademik dan keterampilan untuk mendukung kehidupan lulusan ketika dewasa
BACA JUGA: Laris, Kerajinan Produk SMP Terbuka
Sementara misi kemanusiaan dimaksudkan siswa, SMP Terbuka memiliki harkat dan martabat sama dengan siswa SMP lainnya."Tidak harus nilai Matematikanya sama-sama delapan, bahasa Inggrisnya cas cis cus tujuh, tetapi sama dalam membuka kesempatan untuk menjadi warga negara yang bertanggungjawab kepada anggota masyarakatnya," ujarnya.
Bamabang menambahkan, pemerintah khususnya Kemdiknas akan terus mendorong pembangunan pendidikan yang mendukung pertumbuhan ekonomi
BACA JUGA: Terlalu Banyak Beban, Jadi Tidak Fokus
BACA JUGA: Tunjangan Guru Terganjal Permenkeu
(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusulkan Jaringan Internet Gratis di Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi