Diduga OPM, 12 Warga Ditangkap, Satu Tewas Ditembak

Kamis, 24 November 2011 – 19:37 WIB

JAKARTA—Aksi pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang diduga menjadi biang keonaran dan aksi kekerasan di Papua terus dilakukan.  Polisi menyebutkan telah menagkap 12 warga yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Rabu (23/11)

Ini merupakan hasil penyisiran di permukiman warga yang dijadikan kelompok ini sebagai areal persembunyian.

"Kita berhasil menangkap 12 orang ini diduga terlibat dalam kasus penembakan maupun penyerangan di kantor distrik ketahanan pangan di Mulia’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri Jakarta, Kamis (24/11).

Dari jumlah ini, Saud menyebut satu diantaranya berinisial SW tewas tertembak oleh aparat karena berupaya melarikan diri

BACA JUGA: Iklan Parpol di Media Cetak Tak Perlu Dibatasi

Belakangan dari hasil pemeriksaan tersangka lainnya polisi menyimpulkan SW adalah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

‘’Dari hasil pemeriksaan ternyata dia (SW) pelaku dari kelompok OPM yang menyerang kantor ketahanan pangan, Poskotis di Brimob Puncak Jaya," ujar Saud.

Dalam penagkapan ini, Polisi menyebut warga yang diduga anggota OPM ini mencari perlindungan di Honai (rumah adat) milik warga
Namun setelah penyisiran warga dikumpulkan dan dipisahkan mana anggota OPM dan warga biasa.

‘’Pada saat penangkapan mereka bersembunyi di Honai lalu dipisah-pisahkan mana penduduk asli dan pendatang

BACA JUGA: Berkas Nazaruddin Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor

Lalu ditelusuri dan diinterogasi mana yang terkait kelompok pengacau,’’ tambahnya.

Seperti diketahui aksi kekerasan bersenjata di Papua makin marak beberapa pekan terakhir
Sejumlah aksi penembakan terjadi menimpa warga sipil, TNI dan Polri

BACA JUGA: DPR Bikin Saksi Kasus Korupsi Stres

Para pengacau keamanaan ini diduga berafiliasi dengan OPM, organisasi yang dilarang pemerintah karena  hendak memerdekakan Papua(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tari Saman Resmi Masuk Warisan Tak Benda UNESCO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler