Seorang pria Australia dengan sindrom Asperger telah menerima kompensasi sebesar 50.000 dolar (sekitar 500 juta rupiah) dari Pengadilan Tinggi Victoria karena menjadi korban pencemaran nama baik yang dilakukan seorang blogger Amerika Serikat.

Philip Gluyas, pria asal negara bagian Victoria yang berusia 49 tahun, menuduh penduduk Los Angeles, Oliver Canby, mencemarkan nama baiknya dalam serangkaian posting yang diterbitkan di blog ‘Autism Is Bad’ miliknya, antara tahun 2011 dan 2012.

BACA JUGA: Pencari Suaka Pertama yang Dimukimkan di PNG Mengaku Puas dan Bahagia

Philip juga seorang blogger atau penulis blog, dan dalam persidangan terungkap bahwa setelah keduanya bertikai di dunia maya, Oliver menuduh Philip, yang berprofesi sebagai wasit sepakbola junior, memiliki penyimpangan seksual dan seorang pedofil yang mengincar pemain muda.

BACA JUGA: Air Asia Jual Tiket Melbourne - Denpasar Padahal tak Miliki Izin Rute Langsung

Posting blog, yang ditunjukkan ke persidangan, mengungkap bahwa Oliver tak percaya jika Philip memiliki sindrom Asperger dan menuduh Philip memiliki "kerusakan mental yang parah" dan menyebutnya sebagai seorang "sosiopat" atau orang yang memiliki penyakit anti-sosial.

Ini bukan pertama kalinya bagi pria berusia 49 tahun ini untuk mengambil tindakan terhadap penulis blog di Amerika Serikat. Sebelumnya, ia menggugat warga AS atas pencemaran nama baik, dalam kasus terpisah, di pengadilan tinggi dan pengadilan kota.

BACA JUGA: Pria Ini Pecahkan Rekor Potong Kayu 30 Sentimeter dalam 12 Detik

Blog Oliver ber-server di AS, dan dalam satu artikel blog-nya, ia dituduh mengejek Philip dengan memberi penghargaan cemoohan.

"Ini adalah kehormatan bagi saya untuk memberikan ini kepada Phil Gluyas, karena ia tak akan pernah belajar untuk berhenti menjadi idiot. Tuhan memberkati Amerika," begitu tulis artikel tersebut.

Philip didiagnosa mengidap sindrom Asperger pada tahun 1997, dan menerima tunjangan pensiun bagi penyandang disabilitas.

Dalam artikel lain di blog itu yang diunggah bulan Maret 2012, yang berjudul 'Perintah Kekerasan terhadap Phil Gluyas', Oliver menyerukan kepada masyarakat untuk pergi ke rumah Philip dan membunuhnya.

"Apakah orang yang tinggal di Australia akan muncul di alamat Philip dan membunuhnya?" begitu bunyi artikel itu.

"Saya tak ingin dia mati, Saya hanya ingin dia menderita dan itu harus dilakukan dengan benar."

Artikel itu memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana Oliver ingin agar Philip tewas dan menawarkan hadiah 500 dolar kepada "pelaku".

Oliver tak menghadiri siding awal bulan ini dan tak memiliki perwakilan kuasa hukum.

Sementara Philip mengutarakan bahwa artikel blog tersebut menyiratkan dengan tidak benar bahwa ia adalah penipu dan bahwa ia mengaku terkena sindrom Asperger demi keuntungan finansial.

Philip juga mengatakan, blog milik Oliver dengan salah menyebut bahwa ia telah melakukan tindak kekerasan terhadap atasannya, dan bahwa ia dilarang menjadi wasit, bahwa ia pedofil, homoseksual dan seorang pembohong.

Pengidap sindrom Asperger ini mengungkapkan, artikel blog yang berjudul 'Perintah Kekerasan terhadap Phil Gluyas' menyebabkan ia mengalami gangguan kejiwaan dan ketakutan hebat.

Hakim Jack Forrest menggambarkan artikel Oliver sebagai sesuatu yang ‘benar-benar memalukan’ dan mengandung ‘tuduhan keji’.

Pengadilan memberikan Philip kompensasi sebesar 50.000 dolar (sekitar 500 juta rupiah) sebagai pengganti kerugian yang dideritanya dan 6.900 dolar (sekitar 70 juta rupiah) dalam bentuk bunga.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nina Makin Sering Terjadi di Australia

Berita Terkait