jpnn.com, JAKARTA - Mitsubishi Motors Corp., tengah mempertimbangkan untuk keluar dari produksi mobil di China.
Hal itu disebabkan penjualan mobil baru di China mengalami penurunan tajam dan pergeseran tren ke mobil listrik.
BACA JUGA: Mobil Listrik China Diusik, Beijing Peringatkan Uni Eropa
Menurut sumber yang akrab dengan masalah tersebut, dilaporkan Kyodo News, Kamis (28/9), Mitsubishi Motors, yang berencana menghentikan produksi di China pada Maret karena penurunan penjualan dan munculnya merek lokal.
Mitsubishi pun mulai fokus pada pasar Asia Tenggara yang dinilai masih sangat potensial.
BACA JUGA: Vinfast Dipastikan Bangun Pabrik di Indonesia, Berikut Mobil Listrik yang Bakal Dirilis
Di China, perusahaan Jepang itu sebagian besar memproduksi mobil bermesin bensin di pabrik di Provinsi Hunan melalui sebuah kemitraan dengan Guangzhou Automobile Group.
Pabrik tersebut adalah satu-satunya pabrik Mitsubishi Motors di China.
BACA JUGA: Masuk ke Indonesia, Vinfast Bangun Pabrik Mobil Listrik
Sebagai bagian dari upaya untuk membalikkan penjualan yang lesu, Mitsubishi Motors, produsen otomotif Jepang, meluncurkan versi hybrid baru dari mobil utilitas sport andalannya Outlander untuk pasar China pada Desember.
Namun, performa penjualan Mitsubishi Outlander ternyata tidak memadai di tengah peralihan ke mobil listrik yang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ditambah lagi merek-merek lokal China makin kuat di pasar yang kini menjadi pasar mobil listrik terbesar di dunia.
Mitsubishi sedang melakukan pembicaraan dengan mitra produksinya di China, tetapi belum ada keputusan resmi yang diambil dalam masalah tersebut.
Mitsubishi bukanlah satu-satunya perusahaan Jepang yang mengalami penurunan penjualan di China.
Nissan Motor Co. telah menurunkan proyeksi penjualan untuk China pada tahun fiskal 2023 menjadi 800.000 kendaraan dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,13 juta, sementara produsen truk Hino Motors Ltd. berencana untuk menyusun langkah-langkah untuk memulihkan penjualan di negara tersebut pada musim gugur ini.
Mazda Motor Corp. mengatakan pada bulan lalu penjualannya di China selama tiga bulan yang berakhir pada Juni turun 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi menambahkan bahwa mereka tidak sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari pasar tersebut. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nissan Kenalkan Mobil Listrik Bergaya Sport, Desainnya Futuristik
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha