"Kalau pendekatan selalu ada
BACA JUGA: Bisa Saja MK Putuskan Tunda Pilkada
(Tapi) saya tidak tahu siapa yang ditugaskanSutan menegaskan bahwa partainya selalu terbuka kepada partai lain yang ingin bergabung, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
BACA JUGA: Beli Tiket Pilkada, Utang Rp800 Juta
Dikatakannya, pihaknya menginginkan koalisi yang sehat dengan komposisi 50 persen plus satu di DPRBACA JUGA: Tak Sabar Tunggu Putusan MK
Saya kira ada peluang ke sanaKami ingin 50 persen plus satu tapi solid, daripada 70 persen plus 5 tapi goyang-goyang," katanya.Lantas, bagaimana dengan nasib partai koalisi yang berseberangan dengan Demokrat dalam menyikapi skandal Bank Century, seperti PKS, Golkar dan PPP? Sutan mengatakan bahwa itu merupakan urusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)"Itu urusan Presiden-lahNanti presiden yang tahuKami ingin, komunikasi dengan kawan-kawan di koalisi ditingkatkanKemarin memang ada kelemahan, karena komunikasi yang kurang intens," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, tidak membantah adanya upaya pendekatan yang dilakukan oleh Demokrat tersebutNamun menurutnya, meski pembicaraan antara utusan Demokrat dengan dirinya belum menjurus pada koalisi, yang jelas sikap partainya terhadap skandal Bank Century masih pada sikap awal.
"Kami berpegang pada fakta, data dan kebenaran yang kami yakini, dan juga diyakini oleh sebagian rakyatSaya kira masalah tekanan dan isu-isu yang tidak terbukti, selalu kita dengarkan seperti itu," ucapnya.
Suhardi mengaku bahwa pertemuan dengan utusan dari Demokrat itu berlangsung dalam sebuah diskusi yang berhubungan dengan kasus CenturyNamun, dia enggan menyebut nama duta Partai Demokrat ituYang jelas katanya, orang itu tidak berasal dari Istana, melainkan adalah pengurus DPP Demokrat.
"Kami belum bicara sejauh ituMasih pada tataran mencermati hasil dari sidang paripurna, belum sampai pada yang seperti itu (koalisi)," ucapnya, sembari mengatakan tak tahu apakah sudah ada pula dari pihak Demokrat yang menemui Ketua Pembina Gerindra, Prabowo Subianto(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Acuannya Surat Terakhir DPP
Redaktur : Tim Redaksi