Digodok, Kebutuhan CPNS Penyuluh Agama

Minggu, 22 Mei 2011 – 06:32 WIB

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) sedang menggodok komposisi penyuluh agama dalam pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun iniPenyuluh agama yang paling dominan perannya adalah penyuluh agama Islam

BACA JUGA: Bantah Jaksa Agung, Yusril Anggap Sisminbakum Sarat Politis

Diharapkan, para penyuluh itu bisa menangkal gejolak keberagamaan di tingkat masyarakat.

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Nasaruddin Umar saat dihubungi kemarin (21/5) di Jakarta mengatakan belum bisa memastikan jumlah tenaga penyuluh agama Islam baru
"Kebutuhannya masih digodok di Kemenag," tandasnya

BACA JUGA: Suami Siri Malinda Segera Disidang

Selanjutnya, usulan tersebut baru dibawa ke Ditjen Bimas Islam Kemenag
Hingga saat ini, penyuluh juga masih ada yang berstatus honorer yang menunggu pengangkatan.

Mantan pembantu rektor Bidang Kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menerangkan, para penyuluh wajib memegang visi menjadi dinamisator pembangunan dan pemersatu umat

BACA JUGA: Densus Terus Buru 5 DPO Teroris

Apalagi, saat ini kondisi keberagamaan di masyarakat sedikit goncang dengan isu radikalisme yang merebak.

Isu radikalisme yang cukup meresahkan masyarakat saat ini adalah tentang gerakan kaderisasi Negara Islam Indonesia (NII) dan aksi terorisme berkedok jihadNasaruddin menuturkan, peran penyuluh diharapkan bisa profesional menjaga masyarakat dari benih-benih penyimpangan berkedok agama"Masyarakat bisa kondusif jika bisa dideteksi sejak dini," tandasnya.

Ratusan penyuluh yang berada mulai di tingkat kantor wilayah (kawil) provinsi hingga kabupaten tutur Nasaruddin, secara berkala mendapatkan pelatihan dan pengembangan kapasitasDiantara pembekalan utama yang diberikan secara berkala adalah, kemampuan bermasyarakat dengan pendekatan multikultural"Pendekatan kemajemukan ini pentingMengingat masyarakatnya juga majemuk," tutur Nasruddin.

Diharapkan, dengan pembekalan pendekatan multikultural tersebut, bisa mencegah terjadinya provokasiBaik antara umat Islam maupun dengan umat beragama lainnyaDalam teknis penyuluhannya, diserahkan ke masing-masing individuBisa mulai ceramah di mimbar besar atau melalui forum-forum diskusi kecil yang digelar rutin di masyarakat.

Kemampuan yang bakal digenjok kepada seluruh penyuluh adalah, keahlian menyusun rencana penyuluhan, pelaporan ke tingkat daerah atau pusatDan melakukan pengawasan terhadap masyrakat yang menjadi wilayah penyuluhannya"Ketiga aspek itu penting," ungkap NasaruddinTidak bisa setelah diberi penyuluhan lalu dibiarkan berjalan sendiri tanpa diawasi(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Disebut Kenalkan Nazaruddin ke Wafid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler