Kondisi jasad wanita petani desa itu tampak mengenaskan
BACA JUGA: Program Pahe PLN Sorong Belum Efektif
Tangan dan kaki kanannya patah-patah dipelintir gajahBACA JUGA: Batavia Nyaris Celaka, 186 Penumpang Histeris
Tak hanya itu, pakaian perempuan malang itu pun terlepas dari badannyaInformasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebut, malam sebelum kejadian naas itu, sekawanan gajah liar menyatroni kawasan pemukiman dan perkebunan sawit milik penduduk setempat
BACA JUGA: Tenaga Honorer jadi Korban Pungli
Kontan saja warga yang memiliki kebun tak sabar lagi menunggu pagiTentu saja mereka ingin melihat tanaman yang dengan susah payah mereka usahakan selamat atau malah habis dilumat.Marsini termasuk dari sekian warga setempat yang merasa cemas memikirkan kebunnyaKarenanya, selepas menunaikan shalat Subuh, Marsini bergegas keluar untuk menengok kebun sawit di belakang rumahnya sekitar jam 06.00 WIB pagi.
Tak ada yang saksi mata yang melihat insiden maut yang menimpa Marsini di pagi ituHanya saja, suami korban, Purwo Atmojo (67) dilanda perasaan cemas mengingat istrinya tak kunjung pulang ke rumah hingga jam 07.00 WIBDia pun bergegas keluar untuk mencari tahu di mana istrinya berada.
Sekitar 20 meter dari rumahnya, Purwo ternampak sesosok tubuh tergeletak diamJantungnya kontan saja berdegup kencangJangan-jangan yang tergeletak itu istrinyaSetelah dihampiri, rupanya benarPurwo pun terperanjat bukan mainApalagi setelah mengetahui istrinya itu tak lagi bernyawa akibat dipelasah kawanan gajah.
Dengan suara tercekat di kerongkongan, Purwo terlolong minta tolongDalam sekejap pihak keluarga dan warga sekitar berhamburan ke TKPPekik tangis anggota keluarga pun pecahJasad Marsini malang yang tampak sangat mengenaskan itu langsung dibopong beramai-ramai ke rumah duka.
Menantu korban, Atik (29) di rumah duka menuturkan, mertua laki-lakinya Purwo Atmojo ketika bangun di pagi naas itu tidak mendapati teh hangat terhidang sebagaimana biasanyaIstri yang ditunggu pun tak kunjung munculKontan saja ia pergi mencari"Rupanya mamak ditemukan sudah tidak bernyawa lagi," katanya.
Yudi (33), tetangga korban juga sangat terkejut di pagi itu begitu mendengar berita ada warga yang meninggal akibat diinjak gajahBersama yang lain, dia langsung menghambur ke TKP"Tak ada yang tahu persis bagaimana kejadiannyaYang jelas kaki kanan dan tangan kanan korban patahTelinganya pun koyakBaju korban juga koyak-koyak dan tak melekat di badannya lagi," tutur Yudi.
Kapolsek Pinggir melalui Kanit Reskrim Bripka Salahudin Manik yang dikonfirmasi kemarin membenarkan telah berlakunya insiden maut tersebutMenurut Manik, begitu mendapat laporan, anggotanya langsung turun ke TKP sekitar jam 08.30 WIBOlah TKP pun dilakukanPetugas juga mengamankan pakaian korban sebagai barang bukti.
Disebutkan Manik, rencana semula, pihak kepolisian ingin membawa korban ke rumah sakit untuk keperluan visum et repertumNamun atas permintaan pihak keluarga, hal itu tak jadi dilaksanakan"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban yang meninggal akibat diinjak gajah ituMereka menilai itu murni musibah yang pelakunya adalah gajah," kata Manik lagi.
Jenazah korban yang tewas diinjak gajah itu langsung diselenggarakan dan dikebumikan sebagaimana mestinya Kamis kemarinRatusan warga dan sanak famili silih berganti datang melayat ke rumah duka pertanda semua ikut berduka mendalam atas musibah yang menimpa keluarga Purwo Atmojo.
Kades Muara Basung Al-Azmi yang tengah mengantar ibunya berobat ke Jakarta akibat menderita hipertensi cukup merisau, saat dihubungi kemarin mengaku turut berduka mendalam atas musibah tak terduga yang menimpa warganya ituAl-Azmi berharap hal serupa tak akan terulang lagi di masa datang.
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Pinggir Jufri yang dihubungi terpisah mengaku prihatin sekali dengan terus berlanjutnya konflik gajah dan manusia di Kecamatan Pinggir"Kita minta pihak BKSDA segera turun tangan menuntaskan konflik berkepanjangan iniKita pun siap membantu sesuai kemampuan dan kebutuhan," ujarnya.(sda/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Tertunda, Karyawan Mogok Kerja
Redaktur : Tim Redaksi