Dikenal Sopan dan Tak Pernah Mau Merepotkan

Rabu, 01 Juli 2015 – 14:39 WIB
Kapten Sandy Permana. Foto: AFP

jpnn.com - NAMA Kapten Sandy Permana mendadak jadi pemberitaan media. Tentara yang memperkuat Skuadron Udara 32 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang itu adalah pilot pesawat Hercules TNI AU yang nahas di Medan, Selasa (30/6).

Natalia Laurens, Jakarta

BACA JUGA: Polisi Ganteng Ini Lihai Menari Remo, juga Jago Ceramah

Sriyono (57), paman Sandy sedang dalam perjalanan ke Kementerian Pekerjaan Umum ketika membaca berita di media online tentang Hercules TNI AU yang jatuh di Medan. “Saya lihat nama Kapten Sandy pilotnya. Saya langsung tutup HP saya. Kepikiran Sandy sesaat, langsung enggak mau buka HP lagi," tutur Sriyono kepada JPNN di rumahnya, Jalan Haji Taisir, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (30/6) malam.  

Ia lantas menelepon istri Kapten Sandy, Nana Hapsari yang berada di Malang. “Dia (Nana, red) shock. Dia  mengaku ditelepon TNI AU. Saya belum banyak bicara dengannya karena dia sangat shock," lanjut Sriyono.

BACA JUGA: Mengikuti B.J. Habibie Menapaktilasi Sukses Masa Muda di Jerman

Pegawai Kementerian Lingkungan Hidup itu juga menghubungi semua keluarganya. "Saya sampaikan mungkin itu Kapten Sandy kita. Tolong disampaikan dengan hati-hati ke semua," imbuh Sriyono.

Sriyono lantas memutuskan ke Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Belum sempat bertanya soal Sandy, ia sudah lemas melihat televisi di ruang tunggu di dekat pangkalan. 

BACA JUGA: Nesha Kannama Ichida dan Kevin Hendrawan, Perwakilan Indonesia untuk Ekspedisi ke Kutub Utara

"Firasat itu makin besar, pas masuk, gambar Kapten Sandy gede banget di TV. Saya langsung lemas, firasat saya juga kuat setelah melihat itu. Gambarnya gede bener di TV," tuturnya lantas terdiam sesaat. 

Sandy adalah suami Dokter Nana Hapsari, sekaligus ayah dari Putri (3,5) dan Zahirah (1,8). Sandy adalah putra bungsu kelahiran Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. 

Sandy merupakan putra dari Radmojo, seorang pensiunan guru di SD wilayah Parittiga. Keluarga ini berasal asli dari Pemalang, Jawa Tengah. 

Sriyono menuturkan, Sandy dikenal sebagai sosok yang tidak hanya berwajah tampan, tetapi juga dikenal santun dalam bersikap dan bertutur kata.  "Saya inget, anaknya itu sopan sekali. Saya ini Pak De istrinya (Nana, red), tapi dia sangat sopan sekali sama saya. Tiap kali datang ke Jakarta dia selalu mampir biar cuma sebentar," tutur Sriyono sembari tersenyum tipis

Selama ini, kata dia, Sandy termasuk orang yang pendiam. Karenanya Sriyono pun tak banyak tahu soal pekerjaan Sandy selain sebagai pilot TNI AU. Sandy justru lebih sering bercerita tentang keluarga kecil yang dibinanya sejak 4 tahun lalu.

Namun, Sandy juga dikenal sebagai sosok berprestasi. “Saya tahu dia berprestasi. Keluarga saya ada yang TNI AU. Jadi saya diceritakan soal Sandy yang katanya juga dapat ranking waktu pendidikan kemarin. Harusnya setelah ini dia jadi instruktur di Jogja. Tapi Allah berkehendak lain," kata Sriyono.

Sandy sebenarnya sedang menjalani pendidikan lanjutan selama senam bulan sejak awal tahun ini di Jakarta. Sebelumnya, peraih penghargaan herky number itu berhasil mencapai level kapten pilot setelah mengikuti berbagai proses pendidikan dan pelatihan, serta operasi militer sejak 6 Maret 2014. 

Sebelum Ramadan lalu, Sandy sempat mendatangi Sriyono. “Dia mampir menyapa saya di rumah. Lalu satu hari sebelum puasa, dia datang ke rumah ini, mminta maaf dan mengucapkan terima kasih itu. Itulah kenapa saya bilang anaknya sangat sopan. Saya enggak nyangka itu terakhir kalinya saya ketemu dia," imbuh Sriyono dengan mata berkaca-kaca. 

Selain itu, Sandy juga dikenal sebagai sosok yang tak mau merepotkan orang lain. “Setiap kali datang nggak pernah minta aneh-aneh. Santun sekali," sambung Sriyono.

Sriyono kian prihatin dengan nasib Sandy karena sebenarnya penerbang TNI AU itu baru saja kehilangan kedua orang tuanya secara berturut-turut pada Februari dan Maret tahun ini.  Ayah dan ibu Sandy meninggal dunia di Pemalang, Jawa Tengah. 

Karenanya, kini Sriyono hanya memohon doa untuk Sandy yang akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah, “Kami ikhlas, mohon doanya, supaya diterima di sisi Allah. Kami minta maaf kepada rekan-rekan Sandy dan masyarakat," kata Sriyono. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Diburu Petugas, Keuntungan Mencapai 200 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler