JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap tinggal di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meskipun harus pergi-pulang membelah kemacetan Jakarta tiap hariAgar tidak makin menambah kemacetan, Presiden telah meminta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk mengurangi jumlah rangkaian mobil presiden dan memperpendek jarak pengosongan jalan.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengungkapkan hal tersebut di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/7)
BACA JUGA: Dirilis, Peta Baru Bahaya Gempa Nasional
Penjelasan Julian untuk menanggapi keluhan seorang warga Cibubur bernama Hendra NS yang tiap hari harus menghadapi Patwal Presiden melewati ruas Cikeas-Cibubur-Tol JagorawiBACA JUGA: Mobil Aktivis ICW Dirampok
Warga itu juga mendapat perlakuan tidak pantas dengan diancam dibedil ketika tidak segera minggir."Tentu kami dalam hal ini, pemerintah sangat bersimpati dan terbuka memperhatikan sungguh-sungguh keluhan yang datang dari masyarakat khususnya pengguna jalan raya
Menurut Julian, Presiden tetap tinggal di Cikeas karena ada aktivitas-aktivitas informal yang tidak bisa dilakukan di Istana
BACA JUGA: Mendagri Tetap Lantik Pemenang Pilkada Berstatus Tersangka
"Tergantung urgensinya, kadang-kadang Bapak Presiden ada kegiatan-kegiatan informal, lazimnya tidak dilakukan di Istana negara atau di Wisma Negara," kata Presiden.Dari lima Presiden, memang hanya Soekarno (alm) dan Abdurrahman Wahid (alm) yang tinggal di IstanaMantan Presiden Soeharto (alm), Megawati, dan Habibie, juga tinggal di luar IstanaNamun, kediaman ketiganya berada di dalam kotaSoeharto (alm) dan Megawati di kawasan Menteng, sedangkan Habibie di kawasan Kuningan
Julian mengatakan, pengamanan pengawalan presiden di jalan raya telah diusahakan semaksimal mungkin sesuai prosedur standar yang tidak banyak menggangu masyarakatPresiden telah meminta pengosongan jalan dipersingkat waktunya menjadi kurang dari lima menit sebelum dilintasi mobil presidenSelain itu, jumlah rangkaian akan diusahakan untuk dikurangiSelama ini, untuk sekali jalan, setidaknya butuh 10 mobil yang masuk dalam rangkaian jalan rayaYakni, satu mobil pemecah sinyal elektronik, 2 mobil jip terbuka untuk Polisi Militer, 1 mobil presiden, 1 mobil cadangan presiden, 2 mobil jip tertutup untuk Paspampres, dan 2 mobil VW Caravelle.
"Ini semua sekali lagi, ditujukan untuk menghindarkan bila mana rangkaian kendaraan yang membawa RI 1 dan RI 2 tidak menimbulkan masalah baru di dalam kemacetan di jalan raya, khususnya di Jakarta dan sekitarnya," kata Julian.(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Merasa jadi Target Istana
Redaktur : Tim Redaksi