Yusril Merasa jadi Target Istana

Jumat, 16 Juli 2010 – 19:23 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan (Menkumdang) era Presiden Abdurrahman Wahid, Yusril Ihza Mahendra, mengaku bahwa dirinya sudah lama menjadi target istanaYusril yang kini berstatus tersangka kasus korupsi itu mengatakan, kasus Sistim Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) hanya salah satu upaya untuk membidiknya.

"Ya, yang saya rasakan sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintah pertama kali pada tahun 2004," tegas Yusril, di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/7).

Perkara Sisminbakum, lanjut Yusril, hanya salah satu saja dari masalah yang diarahkan padanya

BACA JUGA: Mendagri: Otsus Papua Sudah Final

Menurutnya, sebelumnya ia juga sudah 'diincar' ketika ditunjuk Presiden menjadi Ketua Pelaksana KTT Asia-Afrika tahun 2005 di Kota Bandung.

"Saat itu, saya dikasih waktu hanya lima minggu untuk menyelenggarakan KTT Asia-Afrika itu
Sangat berat, karena mengumpulkan 144 kepala negara dan raja, melakukan koordinasi pengamanan, akomodasi dan lain sebagainya," kata Yusril

BACA JUGA: Ahmad Yani: Jaksa Agung Sudah Lama Incar Yusril



Mantan Ketua Umum Partrai Bulan Bintang itu menambahkan, baru dua minggu bekerja mempersiapkan KTT Asia-Afrika, dirinya justru dipanggil Timtas Tipikor yang diketuai oleh Hendarman Supandji, untuk diperiksa dalam dugaan korupsi.

"Saya tanya langsung kepada Hendarman, mengapa saya diperiksa? Padahal saya sedang bekerja
Lalu saya minta, kalau mau diperiksa, nanti saja setelah KTT Asia-Afrika selesai," ungkap Yusril.

Dalam pertemuan tersebut, masih dikisahkan Yusril, ia pun bertanya kepada Hendarman tentang pihak yang memberi perintah pemeriksaan

BACA JUGA: Yusril: Asumsi Korupsi Bisa Jadi Alat Penguasa

"Hendarman menjawab yang menyuruh adalah Sudi Silalahi (Sekretaris Kabinet)," kata Yusril pula mengutip jawaban Hendarman kala itu.

Atas pengakuan Hendarman tersebut, Yusril lalu mengaku sempat bertanya kepada Sudi"Jawaban yang saya terima dari Sudi adalah (bahwa) Presiden SBY yang menyuruh," katanya pula.

Lalu, Yusril pun mengisahkan kalau dirinya kemudian langsung menghadap Presiden SBY di Cikeas, dan menceritakan peristiwa tersebut"Saat itu, Presiden SBY membantah telah menyuruh Sudi untuk memeriksa saya"Tidak ada saya menyuruh Sudi memeriksa anda," kata Yusril mengutip jawaban SBY.

Merasa dipermainkan, Yusril pun mengaku sempat marah-marah di Cikeas"Saya sempat marah di Cikeas, dan kebetulan di rumah SBY ada Menko Polhukam Widodo ASPak Widodo menyabarkan saya, dan bilang (supaya) jangan marah-marahSabar," kata Yusril lagi.

Yusril pun kembali menegaskan bahwa dirinya sudah sering kali diutak-atik oleh pihak tertentu yang berusaha mencari-cari kesalahan"Saya tidak senang dan tidak suka dengan cara ituSaya tidak pernah mengutak-atik yang terdahulu, seperti Pak Muladi, Pak Utoyo," pungkasnya pula(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Daerah Tak Berani Terima Upah Pungut Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler