"Kalau urusan pengamanan pemilu, KPU seharusnya berkoordinasi dengan polisi
BACA JUGA: Soal Andi, Bawaslu Tunggu Laporan
UU mengatur begitu," kata Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti di Restoran Omah Sendok, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (5/7)Menurut dia, BIN yang menjalankan fungsi ”mata-mata" bersifat independen
BACA JUGA: Masa Tenang, Berita Capres Tak Dilarang
Institusi tersebut langsung berada di bawah presidenBACA JUGA: Ketua KPU Temui Kepala BIN
"Kalau nanti ini menjadi preseden, Komnas HAM atau KPK minta jasa BIN dengan alasan berbagi informasi kan repot," tegas mantan aktivis mahasiswa itu.Ray menilai, pertemuan ketua KPU dengan kepala BIN lebih terasa sebagai politik teror terhadap proses demokrasi yang sedang tumbuh"Apalagi masih ada kengerian terhadap peran BIN semasa Orba," tegasnya.
Jubir Blok Perubahan Adhie Massardi mengatakan, KPU seharusnya membersihkan daftar pemilih tetap (DPT) dari data-data pemilih gandaBukan melindungi diri dengan kawat berduri dan sekarang meminta "perlindungan" BIN.
Menurut Adhie, suatu institusi demokrasi yang mengundang keterlibatan BIN merupakan kesalahan besarTanpa dimintai tolong sekalipun, ungkap dia, BIN tentunya akan ikut mengamankan agenda politik dalam negeri sesuai batas kewenangan yang diatur undang-undang"BIN sebaiknya mengingatkan KPU agar jangan dipakai sebagai pemadam kebakaran," ujarnya(pri/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY-Boediono Pelanggar Terbanyak
Redaktur : Tim Redaksi