Dilarang, Pungutan Tetap Terjadi

Kamis, 07 Juli 2011 – 08:43 WIB

BANDUNG- Peringatan dari petinggi kemendiknas agar tidak ada pungutan saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan daftar ulang untuk tingkat SD dan SLTP, sebenarnya sudah ditindaklanjuti oleh daerahPemko Bandung misalnya, Kepala Dinas Pendidikan setempat, Oji Mahroji sudah menegaskan tak ada pungutan selama daftar ulang.

Hanya saja, di lapangan, aksi pungutan masih saja dilakukan beberapa sekolah

BACA JUGA: Pemda Diminta Tindak Pungutan PSB

Bahkan tak tanggung-tanggung pungutan pun jumlahnya hingga jutaan rupiah.

Praktek pungutan itu dilakukan sekolah dengan dalih sumbangan sukarela
Namun orang tua sebelumnya diwawancara oleh pihak sekolah untuk kemudian perlihatkan dana sumbangan dari beberapa orang tua lainnya

BACA JUGA: Pengurangan Pajak PTS Terganjal UU Perpajakan

“Sumbangannya relatif dari minimal 1 juta rupiah per siswa,” ujar salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya di salah satu sekolah dasar.

Dia cerita, sebelumnya ia dipanggil wawancara
Guru tersebut kemudian bertanya tetang identitas dan sebagainya, “Kemudian bertanya berapa akan membayar sumbangan, karena untuk bantu perbaikan dan pembangunan gedung sekolah ini," tuturnya.

Selain sumbangan sukarela, modus yang dilakukan sekolah yakni menjual seragam sekolah

BACA JUGA: Pelajar Harus Selektif Pilah Informasi

Meski tidak dijual langsung, namun koperasi yang menyediakan seragam tersebut tidak memperbolehkan orangtua membeli hanya identitas sekolahnya, melainkan harus satu stel bahkan bersama seragam lainnya

Meski berniat untuk membayar semua itu, ia menyebutkan sampai saat ini belum menyerahkan uang sumbangan dan seragam.

Aksi pungutan tak hanya terjadi di satu sekolahBahkan, di sejumlah SD favorit juga terjadi pungutanBahkan, nilai nominal yang disebut sumbangan sukarela itu, sudah ditetapkan minimal Rp 3 jutaM

eski demikian, orang tua siswa di SDN tersebut mengaku belum mebayarkan biaya sukarela itu"Sampai saat ini saya belum bayar, karena masih bingungSebab teman saya yang sudah bayar Rp 3 juta, ternyata tidak diberikan tanda terima/kuitansi bukti telah adanya pembayaranKetika ditanyakan, tidak perlu,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji sendiri membantah adanya pungutan di sekolah“Tidak ada pungutan-pungutan apa pun disekolah,” tegas Oji kepada wartawan ditemui di lokasi pemasangan tiang pancang di Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage, Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gede Bage, Kota Bandung, kemarin siang.

Oji pun mengungkapkan saat ini praktek-praktek pungutan tersebut berawal dari banyaknya orangtua yang berambisi untuk memasukan anaknya ke sekolah tertentu“Ambisi tersebut akhirnya membuat orangtua melakukan apapun termasuk mengeluarkan sejumlah uang, sedangkan disisi lain saat itu kondisi sekolah tengah membutuhkan,” bebernyaMeski demikian, dia berjanji akan menindak sekolah yang terbukti melakukan pungutan(tie/mur/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMP Terbuka Dilatih Siap Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler