Dilengkapi Rudal Penghancur, Sukhoi Siaga di Sini

Senin, 10 Agustus 2015 – 11:28 WIB
Sukhoi. FOTO: dok/JPNN.com

jpnn.com - TARAKAN - Empat pesawat tempur jenis Sukhoi 27/30 disiagakan di Tarakan. Misi mereka adalah untuk memantau dan menindak para pelanggar di perbatasan Ambang Batas Laut (Ambalat) di Kalimantan Utara (Kaltara). 

''Kami di sini diminta menjaga perbatasan dengan kombinasi latihan,'' terang Komandan Skuadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Letkol Pnb Vincentius Endi Hadi Putra kepada awak media kemarin.

BACA JUGA: Tak Diurus, Taman Budaya di Enam Provinsi Direvitalisasi

Vincentius mengungkapkan, dirinya bersama tim mendapat perintah langsung dari pimpinan untuk menggelar patroli di perbatasan Kaltara, khususnya menjaga kedaulatan NKRI. Latihan yang disertakan dalam operasi tersebut bernama Latihan Perkasa. 

Meski termasuk latihan, empat pesawat tempur Sukhoi itu juga mengamankan perbatasan. Pesawat tersebut dilengkapi senjata dan rudal-rudal penghancur. 

BACA JUGA: KJRI Selamatkan Anak WNI yang Diculik di Vietnam

''Tak hanya latihan, kami juga stand by di Tarakan jika ada pelanggaran udara atau laut oleh negara asing,'' ucap Vincentius yang menjabat komandan Skuadron 11 Lanud Hasanuddin sejak 16 April menggantikan komandan sebelumnya, Letkol Pnb David Yohan Tamboto.

(Baca: Australia Berikan Tarakan dan Brunei Kepada Filipina)

BACA JUGA: Serikat Pekerja Kecam Sikap Menko Sofyan Djalil soal Kisruh JICT

Patroli dan latihan di perbatasan Kaltara tersebut, ungkap dia, berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sebab, Vincentius hanya menuruti perintah atasan. ''Di sini, kami juga menindak pelanggaran udara, terutama di sekitar Tarakan,'' ujarnya.

Vincentius menjelaskan, setiba di Tarakan, dirinya langsung meminta laporan apakah ada pelanggaran yang terjadi yang bisa mengancam kedaulatan NKRI. Lalu, laporan tersebut akan disampaikan ke atasan untuk pengambilan keputusan.

''Kalau ada pelanggaran yang tertangkap oleh radar milik Satuan Radar 225, kami langsung mengidentifikasi sasaran tersebut. Kalau memang itu mengancam kedaulatan negara, pasti kami tindak dengan pesawat Sukhoi,'' jelasnya.

Tindakan yang bisa diambil saat terjadi pelanggaran sangat banyak, mulai penurunan paksa pesawat pelanggar sampai pengusiran kembali ke negaranya. Tentu, jika terjadi pelanggaran dan mengancam kedaulatan NKRI, Sukhoi siap menambak hancur. 

''Selama ini yang kami lihat jarang ada provokasi. Sebab, negara-negara tetangga melakukan kerja sama dengan kita. Mereka juga menghormati kedaulatan NKRI,'' ujarnya.

Vincentius menerangkan, wilayah Ambalat dan sekitarnya aman terkendali. Sebab, sebelum mendarat di Tarakan, Sukhoi melakukan pengintaian dan pemantauan di daerah yang berbatasan langsung dengan negara asing. ''Objek asing tidak ada, kondisi aman terkendali. Jadi, sifatnya sekarang kami stand by untuk operasi,'' pungkas Vincentius. (win/mas/JPG/c17/diq)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Sangat Sibuk, KPK Minta Sidang Perdana Praperadilan OC Kaligis Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler