Dimasukkan ke Gentong, Rp 173 Juta Berubah Jadi Daun Pisang

Jumat, 08 Januari 2016 – 11:50 WIB
Ilustrasi. FOTO: pixabay.com

jpnn.com - MAGETAN - Siapapun pasti akan shock apabila uang ratusan juta yang dimiliki raib seketika. Itu juga yang dirasakan menyelimuti Rohmatin, 52, warga Desa Kiringan, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur. Uang miliknya senilai Rp 173 juta yang hendak dilipatgandakan dengan cara gaib malah raib digondol dukun palsu Much. Azhari. Bukannya bertambah, uangnya malah berubah menjadi kertas dan daun pisang.

Tim buser Polsek Takeran melacak dukun gadungan asal Desa Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kediri, tersebut. 

BACA JUGA: Kisah Anak-Anak Panti Korban Sodomi Jadi Pelaku Sodomi Berjamaah (1)

Pria bertubuh tambun itu akhirnya bisa disergap di Perumahan Mentari Residen Blok C/II, Kelurahan Kertosari, Babadan, Ponorogo, sekitar pukul 10.00 kemarin. 

"Begitu mendapat laporan, kami lakukan penelusuran waktu itu juga," terang Kapolsek Takeran AKP Bayu Nirbaya Bhakti.

BACA JUGA: Gara-Gara Sikat Kotak Amal Berisi Rp 81.900, Pemuda Ini Duduk Di Kursi Pesakitan

Rohmatin berkenalan dengan Azhari melalui media jejaring sosial kenamaan Facebook. Meski belum bertatap muka, Rohmatin tertarik dengan iming-iming jasa penggandaan uang yang ditawarkan pelaku. 

Setelah intens berhubungan via media sosial, SMS, dan telepon, Rohmatin yang yakin dengan kemampuan pelaku pun bertemu dengan Azhari di kontrakan pelaku di daerah Margobawero, Madiun. 

BACA JUGA: Lagi Tunggu Pembeli, Tukang Potong Sapi Dibekuk

Korban sudah menyiapkan uang tunai Rp 173 juta yang diminta si dukun. Saat pertemuan tersebut, Azhari sempat menunjukkan tipu dayanya. Yakni, uang Rp 10 ribu bisa berubah menjadi Rp 100 ribu saat berada di genggamannya. Rohmatin langsung menyerahkan uang Rp 173 juta. 

Akhirnya ritual penggandaan uang dilakukan. Saat tengah malam Azhari ditemani Rohmatin memulai ritual. Dengan mulut komat-kamit mengucapkan mantra, Azhari lantas memasukkan uang ke kantong plastik. Uang tersebut ditaruh di samping kardus berisi keris dan kain rajah. Cahaya lampu di ruangan itu dimatikan sebagai syarat ritual. 

Seusai ritual, pelaku meminta korban membuka bungkusan kantong plastik yang dimasukkan ke gentong mini. "Korban diminta membuka gentong berisi uang lima hari lagi dengan ditemani pelaku," ungkapnya. 

Pada hari kelima, Rohmatin mendatangi kontrakan pelaku. Namun, pelaku sudah tak berada di tempat. Nomor HP pelaku tak lagi bisa dihubungi. Korban akhirnya membuka gentong. Benar saja, uang Rp 173 juta tak bertambah. Rohmatin justru menemukan potongan kertas HVS seukuran uang kertas dan daun pisang kering. (odi/dip/any/mas) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alamaaak! Usai Apel Pagi, Oknum PNS Ini Hajar Istri hingga Babak Belur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler