jpnn.com - BATAM - Belasan anak asuh di Panti Asuhan Rizki Khairunnisa, Batam hidup dan tumbuh dalam lingkaran kekerasan.
Mereka bukan hanya terbiasa disodomi, tapi juga menjadi pelaku sodomi. Perilaku menyimpang itu menular sangat cepat di sana. Ada anak asuh usia dua tahun jadi korban kekerasan seksual anak umur empat tahun.
BACA JUGA: Gara-Gara Sikat Kotak Amal Berisi Rp 81.900, Pemuda Ini Duduk Di Kursi Pesakitan
YA terpaku di teras depan asrama putera Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bunga Rampai, Batam, Jumat awal Desember lalu. Matanya menatap orang-orang yang datang ke tempat itu. Tapi, air mukanya datar. Tanpa ekspresi. Tangannya sesekali bergerak memutar gagang sapu yang ia pegang.
Seorang ibu datang menemuinya. Mengulurkan tangan memberi salam. Ya tak bereaksi. "Ayo, salam dulu," kata ibu itu. Dia adalah Puji Astuti Santoso, Kepala Sub-Direktorat Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus, Direktorat Anak, Kementerian Sosial seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Kamis.
BACA JUGA: Lagi Tunggu Pembeli, Tukang Potong Sapi Dibekuk
Bocah enam tahun itu tidak juga bergerak. Tak lama berselang, Fila -seorang petugas di RPSA Bunga Rampai- tergopoh-gopoh menghampirinya. Ia menarik sapu dari tangan Ya lalu meletakkan telapak tangan bocah itu ke atas telapak tangan Puji Astuti. Puji mengarahkan punggung tangannya ke kening Ya. Salam takzim.
Saat itulah, luka-luka di kepala Ya terlihat jelas. Luka-luka itu menyisakan bulatan kecil berwarna merah. Ada satu luka di bagian kanan kepala yang masih tertutup perban.
BACA JUGA: Alamaaak! Usai Apel Pagi, Oknum PNS Ini Hajar Istri hingga Babak Belur
"Luka sisa yang dulu. Masih basah," kata Fila menjawab tanya 'Kenapa?' dari Puji Astuti.
Kata 'dulu' yang diucapkan Fila membuka kembali lembar kelam hidup Ya dan 17 anak lainnya, semuanya di bawah 12 tahun. Mereka adalah 'alumni' Panti Asuhan Rizki Khairunnisa, Batam yang digerebek polisi karena dugaan penyiksaan terhadap anak-anak asuh.
Ya bersama 10 anak kemudian dititipkan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Permate, Batam oleh Dinas Sosial Kota Batam. Empat anak lainnya -yang umurnya di bawah tiga tahun- dibawa ke Panti Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB), tiga orang lagi menghilang tak tentu rimbanya.
Namun, saat dititipkan ke LKSA Permate, Ya dan dua temannya yaitu Ma dan Fa bikin ulah. Mereka mempraktikkan sodomi antarsesama mereka di sana. Tindakan cabul yang diketahui pengelola LKSA Permate itu membongkar banyak kisah hitam di Panti Rizki Khairunnisa, tempat mereka diasuh sebelumnya. Salah satunya: mereka terbiasa disodomi. Dan, tragisnya, kebiasaan itu menular ke sesama mereka!.(ceu/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memalukan! Oknum Brimob Polda Lampung Terlibat Curanmor
Redaktur : Tim Redaksi