Menduduki kursi ketua umum setelah kepemimpinan Amien Rais dan sebelum Din Syamsuddin, Syafi'i menjadi diferensiasi figur kepemimpinan Muhammadiyah selama hampir dua dekade
BACA JUGA: Din Raih Suara Terbanyak
Terutama jika sikap ormas Islam terbesar di Indonesia itu dikaitkan dengan politik praktis.Di tangan Syafi'i Ma'arif, Muhammadiyah diakui lebih terkonsentrasi mengurus berbagai bentuk amal usaha
BACA JUGA: Hasyim Muzadi Rayu Megawati
Kala dipegang Amien yang berbarengan dengan orde reformasi, Muhammadiyah lebih mengedepankan seruan moral politik.Dia berharap Muhammadiyah kembali ke khitah
BACA JUGA: Kesaksian Mantan Anak Buah Untungkan Ismeth Abdullah
"Silakan kembali ke khitah," ujarnyaDia menegaskan, sesuai misinya, Muhammadiyah bertekad menjalankan berbagai amal usaha yang menyentuh kalangan bawahBidang-bidang amal usaha itu, antara lain, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat sebagai civil societyHanya, semangat warga Muhammadiyah menghadapi tantangan abad kedua untuk mengembangkan amal usaha memunculkan ketegangan"Semangat ekspansi kadang berbenturan dengan pemikiran intelektual," terang BuyaPadahal, ujar guru besar sejarah itu, dua hal tersebut saling membutuhkan dan harus berjalan beriringan(sep/c6/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Tolak Satpol PP Bersenpi
Redaktur : Tim Redaksi