Din Nilai Haidar dan Yunazar Calon Mumpuni

Bursa Ketum PP Muhammadiyah

Selasa, 08 Juni 2010 – 17:42 WIB

JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, Haidar menilai Hadiar Nasir dan Yunazar Ilyas adalah calon ketum PP Muhammadiyah mendatang yang mumpuniHal tersebut disampaikan Din dalam seminar nasional menyongsong muktamar Muhammadiyah Jakarta ke 46  bertema "Pemantapan peran Muhammadiyah Dalam Mencerdaskan Bangsa" di Universitas HAMKA, Jakarta, Selasa (8/6).

Namun Din juga  mengaku tidak tahu siapa bakal calon yang diunggulkan dari 200 tokoh yang diusulkan oleh Tanwir dan diseleksi oleh panitia pemilihan dalam penentuan Ketua Umum PP Muhammadiyah menjelang Muktamar ke-46 pada 3-8 Juli di Yogyakarta.

"Saya tidak tahu

BACA JUGA: Narkoba dan Orang Cacat Berhak Dapat Jamkesmas

Apakah Amien Rais? Saya baca beliau masih ingin di partai
Tapi bagi kami Muhammadiyah tak punya masalah dengan kepemimpinan karena kami tidak kekurangan kader," ungkapnya kepada wartawan

BACA JUGA: Diakui, Banyak Rapor Merah Reformasi Birokrasi

Din menegaskan, jika  ditanya apakah siap untuk tidak dipilih maka ia akan mengatakan siap, demikian juga sebaliknya ia harus menyatakan siap jika terpilih lagi.

"Apakah saya bisa digantikan? Soal itu saya ikhlas dan legowo serta mendorong siapa saja yang terpilih menjadi ketua umum," katanya sambil menambahkan bahwa dua tokoh cukup qualified yang dijagokan yakni Haidar Nasir dan Yunazar Ilyas.

Sebagai Ketua Umum,  Din turut mengatakan bahwa  Muktamar ke-46 sudah siap dari sisi perangkat keras, seperti tempat, akomodasi, sarana dan lain-lain juga dari sisi perangkat lunak seperti materi muktamar.

"Muhammadiyah akan memasuki abad keduanya dengan melakukan refleksi ke belakang dan proyeksi ke depan serta melanjutkan misi utamanya dalam gerakan pembebasan, pemberdayaan, dan pemajuan," paparnya.

Oleh karena itu,  Din Syamsudin mengharapkan  organisasi Islam yang telah berusia seabad yang kini dipimpinnya itu perlu dikawal dari intervensi pihak luar yang bermaksud mendikte
"Pihak-pihak tertentu tidak perlu mengganggu Muhammadiyah dengan maksud mendapat dukungan Pemilu 2014," jelasnya.

Lebih jauh Din menambahkan,  Muhamamdiyah memiliki budaya kepemimpinan dan mekanisme pemilihan ketua umum dan pengurus yang khas dengan konsep jabatan adalah amanah dan sebagai sarana ibadah, sehingga jika ada yang berambisi justru tidak dipilih

BACA JUGA: Banyak Bocor di Kemenkeu, MA Jeblok

(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut PT Masaro jadi Tukang Ketik Anggodo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler